Categories: Kesehatan Mata

Nistagmus: Kenali Gejalanya Karna Bisa Saja Pertanda Serius

Ketika berbicara dengan seseorang dalam jarak cukup dekat, umumnya Anda akan melakukan kontak mata bukan? Pernahkan Anda merasa kesulitan untuk melakukannya karena kondisi seperti ini: bola mata lawan bicara Anda tidak fokus pada Anda, melainkan terus bergerak dengan pola dan kecepatan serupa seolah-olah itu di luar kendalinya?

Bila Anda pernah mengamati bola mata seseorang seperti deskripsi di atas, ada kemungkinan itu adalah gerakan nistagmus. Pada nistagmus gerakan spontan di luar kesadaran tersebut dapat berupa gerakan kiri-kanan, atas-bawah atau gerakan berputar. Pada gerakan kiri-kanan ada yang terlihat seperti hentakan karena kecepatan gerakan ke salah satu arah jauh lebih cepat dari gerakan ke arah lawannya. Ada juga yang gerakannya sama dan seimbang seperti bandul jam.

Sebagian besar nistagmus merupakan bawaan lahir yang menyertai penyakit lain seperti sindroma down. Selain itu umumnya juga bersifat ringan dan tidak progresif, kelainan tidak bertambah buruk dengan berjalannya waktu. Dengan kondisi tersebut, pemiliknya dapat saja mengalami gangguan penglihatan, tapi sebagian menjalani hidupnya dengan kemampuan penglihatan yang normal.

Sebagian nistagmus yang baru terjadi pada masa kanak-kanak atau dewasa dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu:

Nistagmus yang disebabkan oleh faktor luar:

  1. Kurang tidur
  2. Toksisitas/keracunan misalnya oleh narkoba
  3. Obat-obatan yang menekan fungsi saraf pusat
  4. Alkohol
  5. Disorientasi misalnya setelah naik roller coaster

Nistagmus yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan yang didapat:

  1. Kelainan sistem saraf pusat di otak
  2. Kelainan refraksi pasca stroke
  3. Penyakit autoimun saraf seperti sklerosis multipel.

Bila penyebabnya tidak teridentifikasi, disebut nistagmus idiopatik.

Beberapa hal yang perlu Anda garis bawahi adalah:

  1. Nistagmus merupakan kelainan yang cukup umum. Diperkirakan terjadi pada 24 orang di antara 10.000 orang dan 1 di antara 670 anak. Data memperlihatkan bahwa orang Eropa lebih banyak yang menderita nistagmus dibandingkan orang Asia.
  2. Nistagmus perlu diketahui sedini mungkin untuk mendeteksi nistagmus yang berhubungan dengan penyakit tertentu, dengan konsekuensi dapat memburuk hingga pada kebutaan. Selain itu juga sangat penting untuk mengetahui penyakit dasarnya sesegera mungkin agar dapat ditangani dan memberikan hasil yang optimal. Misalnya pada sklerosis multipel yang tidak hanya menyebabkan gangguan mata tetapi juga pada sistem saraf lain termasuk otot, saluran kemih, pencernaan, organ seksual dan lain-lain. Bila diketahui lebih dini dapat membantu mencegah terlibatnya lebih banyak sistem saraf lainnya.
  3. Nistagmus dapat diupayakan untuk menjadi lebih terkontrol atau bahkan dihentikan melalui pemberian obat tertentu, mengatasi penyebabnya atau dengan tindakan operasi.