Categories: Kesehatan THT

5 Fakta Air Dingin Bagi Kesehatan

Bagi sebagian orang minum air dingin adalah keharusan. Bahkan ketika terserang flu, rasanya berat untuk beralih sementara ke air tanpa es atau minuman hangat yang biasanya lebih dianjurkan. Tidak hanya itu, air dingin dikabarkan dapat mengganggu penyerapan lemak dan meningkatkan resiko gangguan jantung. Yang lebih membingungkan lagi, belakangan muncul diet air dingin yang diyakini dapat menurunkan berat badan. Pernyataan mana yang benar? Bagaimana penjelasannya? Berikut ini beberapa faktanya:

  1. Sampai saat ini belum ada penjelasan ilmiah disertai pembuktian langsung, terkait efek negatif air dingin terhadap kesehatan. Yang ada adalah minuman dingin yang efek negatifnya ditimbulkan oleh kandungannya seperti gula dan soda, bukan karena temperaturnya.
  2. Namun terdapat beberapa efek negatif minuman dingin yang dapat timbul pada sebagian orang, merupakan fakta yang dikumpulkan melalui berbagai studi. Efek yang timbul dapat berupa migrain atau gangguan tenggorokan. Pada penderita gangguan menelan (kaheksia), minuman dingin sering mempersulit proses menelan. Sebaliknya minuman hangat cenderung lebih membantu.
  3. Sebagian dokter justru menganjurkan minum air dingin ketika mengalami radang tenggorokan. Efek dingin akan mengurangi peradangan dan rasa sakit. Di pihak lain banyak orang lebih menyukai minum teh hangat, air jahe hangat atau sejenisnya. Akhirnya disimpulkan bahwa minum cukup air memang baik untuk berbagai proses di dalam tubuh, terutama ketika sedang mengalami flu atau radang tenggorokan. Asupan cairan yang cukup akan membantu proses pembentukan mukus yang berguna membersihkan permukaan dalam saluran nafas. Dingin atau hangat bukan merupakan faktor utama, pemilihannya tergantung pada kenyamanan masing-masing individu. Sebuah studi lain yang dilakukan pada sekelompok orang untuk mengembalikan cairan tubuh sehabis olah raga, memperlihatkan bahwa air biasa dengan suhu 16o C memberikan efek rehidrasi terbaik dibandingkan air dingin dan air hangat.
  4. Bagaimana dengan pengaruh air dingin terhadap penyerapan lemak? Ini juga tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Karena penyerapan lemak lebih dipengaruhi oleh mekanisme kimiawi oleh berbagai enzim pencernaan. Bahkan secara teori lebih dapat dimengerti bagaimana orang meyakini bahwa minuman dingin akan membantu program dietnya. Tidak dapat disangkal bahwa minuman dingin yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami penyesuaian suhu. Seperti telah diketahui suhu normal tubuh manusia adalah 37o C. Untuk menyesuaikan suhu air dingin dengan suhu tubuh, perlu peningkatkan suhu air melalui pembakaran kalori. Prinsip inilah yang dipakai untuk pola diet air es tersebut, yaitu dengan meningkatkan metabolisme tubuh. Namun perlu diketahui bahwa kalori yang dibakar untuk setiap gelas air es hanya sekitar 8 kalori. Bukan jumlah yang signifikan untuk menurunkan berat badan. Tapi setidaknya ini sedikit memperbaiki pandangan buruk masyarakat tentang air es bukan?
  5. Rasanya lebih bijak jika kita mengambil manfaat terbaiknya. Bagaimana caranya? Ketahuilah reaksi masing-masing Anda terhadap air dingin. Jika memang mengakibatkan efek negatif, lebih baik dihindari. Jika tidak ada hal buruk yang Anda dapatkan, kondisilah yang akan menentukan mana yang mendatangkan lebih banyak faedah. Misalnya ketika udara panas atau sehabis olah raga Anda memilih minuman dingin, sebaliknya ketika udara menjadi dingin, secangkir teh madu hangat akan lebih menyenangkan. Semua kembali pada Anda. Ketika ada yang berkomentar, Anda sudah memiliki jawabannya.