Ketika anak sakit, orang tua pasti khawatir. Salah satu keluhan anak yang paling umum adalah batuk. Dan kalau batuk, sering kali disertai dengan dahak. Yang bikin khawatir kalau nafas berbunyi atau mulai sesak. Atau mungkin tidak keduanya, tapi berkepanjangan sehingga membuat batuk tidak kunjung sembuh. Bagaimana sebaiknya menyikapi gejala dahak ini?
Salah satu yang penting adalah menilai apakah dahak tersebut masih dapat diatasi sendiri atau sudah memerlukan bantuan dokter. Beberapa penilaian dapat Anda lakukan antara lain:
- Memiliki riwayat asma. Biasanya orang tua telah dibekali persediaan obat dari dokter. Jika keluhan berangsur menghilang tentu tidak perlu penanganan dokter lebih lanjut.
- Memiliki riwayat rinitis alergi. Ini juga biasanya telah diketahui dari riwayat pengobatan sebelumnya. Reaksi alergi biasanya timbul pada pagi atau malam hari. Lebih sering berupa bersin-bersin dan hidung berair atau tersumbat, terutama bila udara agak dingin. Kadang disertai dengan mata gatal dan merah. Dahak bisa timbul, tapi biasanya tidak banyak dan berwarna jernih. Gejala yang timbul tidak berkepanjangan, kadang akan hilang dengan sendirinya. Jika ini sering terjadi dan cukup mengganggu, biasanya dokter akan memberikan obat alergi untuk diberikan pada saat memang dibutuhkan.
- Infeksi saluran nafas akut biasanya disebabkan oleh virus. Timbul demam disertai batuk atau pilek, lemas dan tidak mau makan. Infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya setelah hari ke-5. Kadang bisa 1-2 hari lebih lama, tapi demam telah hilang tidak lebih dari 5 hari dan anak terlihat berangsur membaik. Dahak yang timbul biasanya akan berangsur berkurang, sejalan dengan membaiknya kondisi anak.
- Dahak berkepanjangan, tidak terlihat adanya perbaikan, berwarna kuning, hijau atau abu-abu, disertai sesak, atau kental dan sulit keluar menyebabkan batuk yang sangat mengganggu, perlu mendapatkan pemeriksaan dokter untuk menilai apakah ada infeksi bakterial.
Beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu mengatasi masalah dahak yang mengganggu, terutama bagi anak yang belum dapat mengeluarkan dahaknya sendiri, antara lain:
- Pastikan mengonsumsi cukup air, terutama air putih. Sop bening atau minuman hangat lainnya juga dapat ditambahkan. Hindari kopi atau yang bersantan. Cairan ini sangat diperlukan untuk membentuk dahak yang lebih encer san tidak lengket sehingga lebih mudah dikeluarkan.
- Memasang alat pelembab udara hangat dekat tempat tidur juga dapat membantu mengatasi dahak yang kental dan sulit keluar. Bagi orang dewasa dapat lebih efektif dengan penguapan air panas dalam wadah, sambil kepala ditutup dengan handuk lebar agar uapnya lebih maksimal memasuki saluran nafas. Anda dapat menentukan, kapan batas untuk membuka penutup untuk menghindari panas berlebihan.
- Tehnik menepuk punggung dan dada juga dapat membantu. Bentuk telapak tangan Anda serupa mangkok agar tepukan yang dilakukan tidak menyebabkan rasa sakit. Lakukan bergantian di seluruh bagian dada dan punggung agar dapat mencakup seluruh bagian paru-paru. Posisikan anak dengan nyaman misalnya dengan bantuan bantal. Tindakan ini mungkin perlu dilakukan cukup lama hingga 10-15 menit. Anda akan melihat hasilnya ketika anak cenderung akan membatukkannya keluar. Kadang dapat terjadi muntah dengan disertai keluarnya dahak. Karena itu jangan melakukannya sehabis anak makan.
- Jika perlu Anda dapat memberikan pengencer dahak herbal seperti Mucovy bagi anak yg berusia di atas 1 tahun. Efek yang ditimbulkan bukan hanya mengencerkan dahak, tetapi mengurangi peradangan dan membantu merelaksasi saluran nafas.
Berbagai tindakan di atas akan membantu mengeluarkan dahak dari saluran nafas. Bersihnya saluran nafas dari gangguan dahak akan menghilangkan reflek batuk, dengan demikian tindakan-tindakan tersebut juga mempercepat proses penyembuhan.