Sejak lama susu telah diidentikkan sebagai sumber nutrisi untuk kekuatan tulang dan gigi. Tentu saja orang lebih mengenal produk susu dari sapi. Dan ini bukan tanpa alasan. Susu sapi murni kaya akan kalori, vitamin D, kalsium dan protein yang merupakan unsur-unsur penyusun tulang.
Mari kita lihat dulu 2 poin penting untuk mendapatkan tulang yang kuat sepanjang hidup kita:
- 30 tahun pertama hidup kita adalah masa penting untuk mendepositokan berbagai faktor yang dapat menciptakan tulang dengan massa yang kuat. Bila periode ini terlewatkan, mengejar ketinggalan setelah lewat dari usia 30 tahun tersebut tetap memberikan hasil yang berbeda. Beberapa studi memperlihatkan bahwa orang yang tidak mendapatkan cukup produk susu sapi seperti susu, yoghurt dan keju di masa pertumbuhannya, lebih berisiko menderita osteoporosis. Cukupi keperluan bahan baku pembentuk massa tulang sejak kecil, seperti vitamin D, vitamin K, kalsium dan protein. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan, sinar matahari atau suplemen. Vitamin K, terutama K2 dalam jumlah kecil diperoleh dari sayuran hijau, daging dan hati binatang pemakan daun-daunan, serta produk susu sapi. Sumber alami K2 yang cukup tinggi adalah sejenis makanan yang diolah dari fermentasi kedelai bernama natto. Protein terutama didapat dari daging dan telur, sedangkan kalsium diperoleh dari ikan sardin, ikan teri, brokoli, kale dll. Jalan termudah untuk melengkapinya memang dengan mengkonsumsi produk susu sapi.
- Menekan kehilangan massa tulang setelah usia di atas 30 tahun. Pada dasarnya setiap hari kita akan kehilangan beberapa gram dari massa tulang kita. Jika asupan kalsium tidak mencukupi, maka tulang akan “meminjamkan” cadangan kalsiumnya dengan meluruhkan kalsium dalam jumlah lebih banyak ke peredaran darah. Bayangkan jika ini terjadi terus-menerus. Di pihak lain, jika asupan kalsium cukup tanpa dibarengi dengan jumlah vitamin D yang sesuai, penyerapan kalsium akan terhambat. Di negara kita, sumber vitamin D utama kita peroleh dari sinar matahari. Namun dalam kondisi tertentu, kadang diperlukan tambahan vitamin D dari suplemen. Ada kekhawatiran tentang mengkonsumsi suplemen vitamin D dan kalsium bersamaan meningkatkan risiko stroke. Dalam hal ini vitamin K2 berperan untuk mengefektifkan masuknya kalsium ke dalam tulang, dan tidak menempel pada pembuluh darah.
Seperti telah disinggung sebelumnya, mengkonsumsi produk susu sapi adalah jalan yang termudah untuk mencukupi kebutuhan kalsium, vitamin D dan protein, terutama di masa kanak-kanak. Tapi di masa dewasa, di mana manusia mulai berhadapan dengan masalah lain seperti obesitas, kolesterol dan diabetes, maka konsumsi produk susu sapi mulai mengalami penurunan, diganti dengan susu yang berasal dari tumbuhan seperti susu kedelai, susu almond, dan sejenisnya yang lebih sedikit kandungan lemak dan kalorinya. Persaingan antara kedua jenis susu tersebut semakin terasa, terutama bila dilihat dari sudut propaganda melalui berbagai media oleh produsen kedua belah pihak.
Berikut ini beberapa info yang dapat membantu Anda untuk mengatasi kebingungan memilih di antara kedua produk tersebut:
- Keduanya bukan produk yang tepat untuk dibandingkan, karena merupakan dua produk yang berbeda dan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
- Lebih baik mengkonsumsi kedua-duanya, kecuali ada kondisi tertentu yang membuat Anda harus memilih salah satu, misalnya alergi, intoleransi laktosa yang terdapat dalam produk susu sapi, vegetarian, tidak menyukai aroma dan rasa salah satu produk, dll.
- Melalui berbagai studi diperoleh data yang menunjukkan bahwa konsumsi produk susu sebanyak 2-3 porsi sehari dapat memberikan manfaat yang baik bagi tulang tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Alangkah baiknya bila Anda mengkombinasikannya dari berbagai sumber, baik hewani maupun nabati, kecuali bila Anda memiliki kondisi tertentu yang mengharuskan Anda untuk memilih salah satu.
- Mengkonsumsi beragam produk dalam jumlah cukup akan lebih baik daripada mengkonsumsi hanya produk tertentu dalam jumlah banyak. Segala sesuatu yang berlebihan biasanya akan memunculkan efek samping.
- Bila Anda mengalami obesitas, gangguan lemak darah, diabetes atau penyakit lain yang memerlukan pembatasan, Anda tetap dapat memperoleh manfaat produk susu sapi dengan memilih jenis yang rendah atau tanpa lemak.
Jadi kamu tidak perlu bingung lagi antara susu sapi atau susu nabati, tetapi kenali kebutuhan kamu secara tepat adalah jawabannya.