Klik Untuk Menilai Artikel ini
[Total: Rata-rata: ]

Ini Dia 6 Manfaat Penting dari Vitamin D Yang Kamu Harus Tahu

Sejak dulu kita mengenal vitamin D sebagai vitamin untuk kesehatan tulang dan gigi. Anda pasti ingat iklan berbagai merk susu yang menghubungkan produknya dengan tinggi badan, badan yang kuat (karena tulang yang kuat), tidak lupa dengan model yang giginya terlihat sehat dan rapi untuk menggambarkan manfaat vitamin D dalam susu. Namun ternyata vitamin D juga punya manfaat bagi bagian tubuh lainnya di luar tulang, yang disebut juga dengan istilah ekstraskeletal.

Jangan sampai Anda ketinggalan, karena saat ini banyak yang sudah semakin sadar akan pentingnya mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin D, antara lain untuk mendapatkan manfaat:

• Otot sehat.
Tulang yang kuat akan semakin sempurna bila otot yang membungkusnya pun kuat dan sehat. Penelitian membuktikan bahwa vitamin D mempengaruhi kekuatan otot, postur dan keseimbangan tubuh.

Sebuah studi yang memberikan 800 IU vitamin D selama 5 bulan memperlihatkan penurunan risiko jatuh sebesar 72% pada kelompok yang mendapatkan suplemen vitamin D dibandingkan dengan yang mendapatkan plasebo. Studi lain memperlihatkan hal serupa dengan pemberian 700-1000 IU vitamin D.

• Menurunnya risiko penyakit kardiovaskular.
Penyakit kardiovaskular berhubungan dengan kecukupan vitamin D jangka panjang. Penelitian membuktikan bahwa kadar vitamin dalam darah yang rendah secara nyata meningkatkan kejadian hipertensi, diabetes melitus tipe 2, kolesterol, gangguan pembuluh darah tepi maupun jantung, serangan jantung, stroke, dan lain-lain.

• Meningkatkan imunitas terhadap infeksi.
Saat ini imunitas menjadi semakin penting. Untuk meningkatkan imunitas, orang melakukan berbagai upaya. Salah satu yang layak dilakukan adalah dengan mencukupi kebutuhan vitamin D. Vitamin D meningkatkan perlindungan tubuh terhadap berbagai jenis penyakit infeksi, terutama tuberkulosis (TBC), influenza dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya, termasuk terhadap Covid-19.

Baca Artikel Lainnya :   Sejarah Penggunaan Masker Untuk Kesehatan

Studi memperlihatkan bahwa mereka yang terinfeksi atau yang mengalami gejala Covid-19 yang lebih berat cenderung memiliki kadar vitamin D dalam darah yang rendah. Sebuah studi memperlihatkan bahwa lebih dari 80% dari mereka yang terinfeksi Covid-19 mengalami kekurangan vitamin D.

• Menurunkan risiko kanker.
Studi telah dilakukan untuk melihat peranan vitamin D pada lebih dari 10 jenis kanker, termasuk kanker payudara dan kanker usus. Tampaknya vitamin D berperan dalam menekan berbagai mekanisme dan tahap perjalanan kanker, dari perubahan awal sel kanker hingga pada tahap perkembangan dan penyebaran.

• Menurunkan prevalensi serta kekambuhan penyakit autoimun.
Studi telah memperlihatkan adanya hubungan antara vitamin D dan beberapa penyakit autoimun seperti sklerosis multipel dan artritis rematoid. Vitamin D mempunyai kemampuan untuk mengatur produksi kemokin yang berperan dalam proses peradangan yang merupakan dasar penyakit autoimun, sehingga proses tersebut dapat ditekan, bahkan tubuh sendiri dapat mengatasi dan menolerir reaksi yang terjadi.

• Mengendalikan proses penuaan (aging). Seperti diketahui, proses metabolisme vitamin D sebagian besar terjadi pada kulit. Di dalam kulit terdapat sangat banyak reseptor vitamin D. Karena itu diketahui vitamin D memiliki efek proteksi dari pengaruh negatif radiasi UV. Dengan mekanisme yang berbeda-beda, vitamin D juga memiliki kemampuan mengatur gen yang bertanggung jawab pada proses aging, baik kulit maupun jaringan lainnya.

Memperbaiki atau mempertahankan nilai vitamin D dalam darah ternyata sangat penting dan berpengaruh pada berbagai faktor kesehatan manusia. Bagaimana kita mengetahuinya? Anda dapat mengunjungi laboratorium pemeriksaan langganan Anda, periksalah nilai 25 (OH) D, atau katakan saja Anda ingin memeriksa nilai vitamin D dalam darah. Jika nilai yang didapatkan mencapai 30 ng/ml, artinya cukup memadai. Namun sebagian ahli menganjurkan nilai hingga minimal 40 ng/ml agar lebih ideal untuk melindungi dari infeksi.

Baca Artikel Lainnya :   Berbahayakah Gampang Lelah Saat Berjalan Jauh ?

Apa yang harus Anda lakukan jika angka ini tidak tercapai? Seperti diketahui, paparan sinar matahari dapat membantu proses metabolisme vitamin D. Namun banyak faktor yang menyebabkan hal ini sulit dilakukan. Sebutkan saja faktor cuaca, aktivitas yang mayoritas di dalam ruangan, persyaratan berpakaian yang tidak memungkinkan lebih banyak bagian kulit terpapar sinar matahari, atau risiko kanker kulit dan lain-lain.

Sedangkan makanan alami yang mengandung vitamin D hanya dapat menyumbang sekitar 10% kebutuhan saja. Karena itu suplementasi menjadi solusi yang dapat membantu mengatasi masalah ini. Bagi penduduk Indonesia yang bukan keturunan kaukasia yang berkulit putih, kita rata-rata memerlukan suplementasi 800-1000 IU tiap harinya. Jika Anda terbukti mengalami defisit, Anda mungkin memerlukan dosis lebih besar.

Konsultasikan kepada dokter berapa dosis yang tepat untuk Anda. Jangan khawatir, selama tidak berlebihan, konsumsi vitamin D setiap hari aman untuk Anda.

Tinggalkan Komentar Anda