Categories: Kesehatan Tulang & Sendi

Lebih Mengenal Istilah Frozen Shoulder Untuk Mencegah Bahu Beku

Ketika seseorang mengeluh bahunya sakit dan kesulitan pada gerakan tertentu, frozen shoulder bisa saja menjadi penyebabnya. Karena lebih banyak terjadi pada wanita, maka gerakan khas yang sering dikeluhkan sulit dilakukan adalah gerakan lengan ke punggung untuk mengancing pakaian. Pada tahap awal mungkin masih dapat dilakukan, tapi lengan yang sehat akan bergerak lebih jauh untuk menutupi keterbatasan lengan yang sakit. Jika terjadi pada pria, gerakan serupa misalnya ketika menggaruk punggung atau mengambil dompet di saku belakang celana. Semakin bertambahnya keluhan akan terlihat dari semakin terbatasnya gerakan mengangkat lengan. Yang bersangkutan akan kesulitan ketika melepas dan mengenakan pakaian, meraih benda yang lebih tinggi dari bahu atau menjemur pakaian misalnya.

Sesuai dengan namanya, frozen shoulder atau bahu beku memang sesuai dengan kondisi yang terjadi. Hanya saja dasar terjadinya bukan karena pengaruh suhu dingin.

Sendi bahu seharusnya adalah sendi yang sangat luas pergerakannya. Bentuk kepala tulang lengan atas yang bulat menjadikannya dapat berputar dengan sudut yang cukup besar hampir ke segala arah. Karena itu pergerakan lengan atas tersebut melibatkan cukup banyak otot yang melekat ke tulang tersebut. Selain itu sendi bahu juga diliputi oleh cairan sendi untuk menjamin lancarnya gerakan sendi. Bahu juga dilindungi oleh kapsul sendi yang menyelubungi tulang, ligamen dan tendon di area tersebut.

Kunci dari lancarnya gerakan sendi bahu serta gangguan yang terjadi adalah:

  1. Semua jaringan yang berada di sekitarnya dalam keadaan utuh dan baik. Kondisi ini terganggu ketika terjadi cedera berupa regangan atau robekan tendon, ligamen dan otot, patah tulang atau dislokasi. Ini bisa saja hanya diawali oleh gerakan berlebihan ketika ingin meraih benda yang sedikit di luar jangkauan. Apalagi jika Anda tidak rutin berolah raga sehingga otot tidak cukup lentur untuk menghadapi kondisi semacam itu.
  2. Kondisi awal seperti diatas, jika kemudian menimbulkan nyeri akan mengakibatkan keterbatasan gerak. Pembatasan gerak bisa saja memang disengaja, misalnya pada patah tulang memang perlu tindakan gips atau pasca operasi, lengan yang sakit perlu disanggah. Namun pada cedera yang relatif ringan, kadang penderita tanpa sengaja membatasi gerakannya untuk menghindari rasa nyeri. Jika masa pemulihannya cukup lama, bahu terlalu lama tidak bergerak dengan leluasa. Kondisi ini dapat menimbulkan terbentuknya jaringan parut pada kapsul pelindung yang perlahan menyebabkan kekakuan dan gerak sendi semakin terbatas. Itu sebabnya dalam istilah kedokteran disebut adhesive capsulitis. Adhesive berarti menempel, di mana memang terjadi perlengketan yang menyebabkan kekakuan. Untuk mencegah hal ini terjadi, setelah masa pemulihan perlu dilakukan gerak lengan ke segala arah secara bertahap. Jangan menghindari nyeri. Jika perlu dilakukan rehabilitasi medik untuk mengaktifkan sendi kembali, disertai dengan latihan kekuatan otot.
  3. Cairan sendi memadai. Mengapa frozen shoulder lebih umum terjadi pada usia di atas 40 tahun memang berhubungan dengan penurunan produksi cairan sendi. Namun penurunan ini sesungguhnya dapat diantisipasi dan dikelola dengan beberapa cara seperti: mengonsumsi cukup cairan dan makanan yang mengandung lemak sehat serta vitamin dan mineral yang mendukung pembentukan cairan sendi. Studi memperlihatkan bahwa suplemen yang mengandung glukosamin, kondritin dan metil sulfonil metan juga dapat membantu produksi cairan sendi serta mengurangi nyeri pada mereka yang sedang mengalami gangguan sendi.

Prinsip Tatalaksana Frozen Shoulder           

Ketika Anda didiagnosa frozen shoulder, maka prinsip tatalaksananya adalah membebaskan perlengketan dan melenturkan kembali otot bahu. Halangan dalam melakukan tindakan ini adalah rasa nyeri. Karena itu mungkin dokter akan meringankan nyeri dengan meresepkan obat pereda nyeri, kadang bahkan dibantu dengan suntikan anti radang langsung pada sendi. Yang terutama adalah fisioterapi yang akan membantu mengurangi kekakuan dan nyeri disertai dengan latihan bertahap pada otot yang sesuai. Sekali lagi jangan menghindari nyeri, karena otot yang nyeri itulah yang mengalami perlengketan, dan Anda harus membebaskannya dengan aktif melakukan gerakan tertentu. Terapis akan menginformasikan kepada Anda gerakan-gerakan apa saja yang perlu dilakukan. Selanjutnya lamanya proses penyembuhan akan sangat tergantung pada latihan yang Anda lakukan sendiri.

Jangan membiarkan keluhan yang ada berkelanjutan tanpa diterapi dengan semestinya. Rasa nyeri mungkin akan berkurang setelah beberapa bulan, namun sendi akan semakin kaku dan proses penyembuhan akan lebih sulit dan lama.

Tips utama untuk kesehatan sendi Anda:

  1. Olah raga terutama yang berintensitas rendah dan bersifat meregangkan otot.
  2. Konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan sendi, bila perlu ditambah suplemen sendi seperti Osteokom.
  3. Hindari penggunaan sendi berlebihan, termasuk beban yang terlalu berat.
  4. Perhatikan keluhan sendi yang timbul, segera konsultasikan dengan dokter Anda jika tidak membaik dengan istirahat dan obat-obatan standar.