Ada konsekuensi dari kondisi ini, di mana berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk virus dapat masuk melalui pintu-pintu ini. Khusus untuk mata, virus dapat mencapai mukosa mata terutama dengan bantuan manusia sendiri ketika menyentuh bagian matanya dengan tangan yang telah tercemar. Ini yang kemungkinan terjadi pada seorang dokter yang terinfeksi Covid-19. Telah mengenakan masker tapi tidak memakai pelindung mata, salah satu matanya terlebih dahulu mengalami kemerahan dan selanjutnya mengalami keluhan pada saluran nafasnya dan kemudian dinyatakan positif virus corona. Reaksi lokal mukosa mata ketika terinfeksi memang bisa berupa kemerahan pada mata. Reaksi ini seperti yang kita kenal dengan “mata merah” pada umumnya. Sesungguhnya mata sendiri mempunyai kemampuan untuk menghadapi infeksi dalam tingkat tertentu. Lapisan mukosa dapat mengeluarkan air mata dan zat lainnya untuk mengikat kotoran atau kuman, kemudian menyapunya dengan air mata dan akan dialirkan keluar dari mata. Namun pada kondisi tertentu yang dapat ditentukan oleh daya infeksi kuman, imunitas individu tersebut atau kondisi mata yang dalam keadaan luka misalnya, seperti goresan pada kornea, konjungtiva dan lain-lain, infeksi tidak dapat diatasi secara lokal dan dapat masuk ke saluran nafas melalui saluran air mata (duktus lakrimalis) yang terhubung dengan bagian belakang hidung dan rongga mulut.