Categories: Kesehatan Umum

Keselarasan Usia Harapan Hidup Dan Usia Sehat Di Hari Kesehatan Nasional

Tanggal 12 November 2019 adalah Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55. Hakikat menjadi sehat meliputi aspek fisik, mental dan sosial. Ketiganya juga saling mempengaruhi. Menjadi sehat tidak berhenti pada keinginan menjadi sehat, tetapi perlu diusahakan dengan berbagai tindakan nyata. Setiap orang juga ingin mencapai umur panjang. Tapi apa makna umur panjang tanpa dibarengi dengan status kesehatan dan kualitas hidup yang baik?

Saat ini usia harapan hidup penduduk Indonesia mencapai rata-rata 72 tahun, tapi usia sehat masih berada pada angka 65 tahun. Artinya beberapa tahun terakhir para lansia harus hidup bersama penyakitnya dan menjalani tahun-tahun terakhir dengan kualitas hidup yang jauh menurun. Departemen Kesehatan mensosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjadikan hidup sehat sebagai budaya, antara lain:

  1. Para orang tua perlu menyadari pentingnya tahun-tahun awal pemberian nutrisi bagi anak. Asi ekslusif selama 6 bulan, dengan usaha penuh sang ibu untuk memberikan asupan gizi yang baik bagi dirinya untuk dapat memperoleh ASI dengan kualitas yang baik. Pengetahuan tentang gizi seimbang benar-benar diterapkan pada keluarga. Nutrisi yang baik di masa awal ini akan mempengaruhi kesehatan di masa yang akan datang. Contohnya, kekuatan tulang dan gigi serta resiko seseorang menderita osteoporosis yang umumnya dihadapi ketika berusia >50 tahun, ditentukan oleh asupan kalsium dan vitamin D pada 30 tahun pertama hidupnya.
  2. Menyadari ancaman berbagai penyakit serta mengerti bagaimana meminimalisir resikonya:
  3. Penyakit infeksi dengan bahaya penularan.
  4. Penyakit degeneratif yang secara alami sejalan dengan pertambahan usia, namun dipercepat oleh pengaruh pola makan dan sikap hidup yang tidak sehat seperti stroke, diabetes, penyakit jantung, kanker dan demensia.
  5. Penyakit karena defisit nutrisi.
  6. Penyakit autoimun, yang tidak hanya semakin meningkat, tapi juga meningkatkan resiko penyakit degeneratif. Misalnya: artritis rematik yang merupakan salah satu bentuk penyakit autoimun meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan diabetes.
  7. Penyakit gangguan mental yang juga akan menyebabkan penurunan kesehatan fisik dan sosial. Demikian juga sebaliknya.
  8. Meningkatkan kegemaran dan budaya berolah raga bagi masyarakat. Pilihlah olah raga yang disukai serta sesuai dengan usia dan kondisi. Olah raga teratur selama 30 menit / hari akan sangat mendukung kesehatan fisik maupun mental seseorang.
  9. Membiasakan diri memeriksakan kesehatan 6 bulan sekali juga akan memungkinkan deteksi dini berbagai penyakit.
  10. Mencegah nutrisi kurang, sekaligus juga mencegah obesitas dengan pola makan yang baik. 3 hal utama yang harus diperhatikan adalah pembatasan asupan garam, gula dan minyak. Biasakan menghitung asupan Anda dengan cara sederhana: gula maksimal 6 sendok teh/hari = 25 gram/hari untuk wanita dan 9 sendok teh/hari=35 gram/hari untuk laki-laki. Garam maksimal 1 sendok teh=5 gram/hari. Minyak/lemak 5-6 sendok makan/hari, diutamakan minyak tak jenuh seperti minyak zaitun.
  11. Mengenal batas kemampuan diri dan mampu mengatasi stress dengan memberikan cukup istirahat fisik maupun mental.
  12. Memelihara hubungan sosial yang juga merupakan kekuatan dan pertahanan diri terhadap berbagai ancaman kesehatan.

Yuk, terapkan 7 hal di atas sebagai partisipasi kamu di Hari Kesehatan Nasional, karna tubuh yang kuat adalah jiwa yang sehat.