Namun kebutuhan akan meningkat dalam kondisi:
- Sakit (kebutuhan berbeda tergantung jenis dan derajat penyakit).
- Hamil dan menyusui.
- Proses penyembuhan luka, patah tulang dan trauma lainnya.
- Sedang mengonsumsi obat yang dapat menurunkan efektivitas vitamin C misalnya aspirin.
- Aktivitas meningkat termasuk olah raga berat.
- Perlu perbaikan imunitas.
- Perokok, minum alkohol.
Karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C sendiri, maka sumber vitamin C harus didapatkan dari luar tubuh. Dan ini sangat mudah kita dapatkan di sekitar kita. Berbagai buah dan sayuran merupakan sumber vitamin C yang cukup tinggi. Contohnya 2 buah lemon ukuran sedang mengandung sekitar 30 mg vitamin C. Seporsi brokoli yang Anda makan (100 gr) dapat mencukupi kebutuhan vitamin C harian standar. Jika perlu, Anda dapat meminum suplemen vitamin C dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan tidak lupa menimbang kemungkinan lain yang memerlukan kehati-hatian dalam menentukan dosis. Anda dapat mengonsultasikannya dengan dokter. Namun Anda juga perlu mengetahuinya misalnya pada kondisi:
- Memiliki riwayat sakit maag yang terbukti sensitif terhadap vitmanin C. Untuk itu lebih disarankan memilih vitamin C dalam bentuk lain selain asam askorbat. Dalam hal ini Imunvit merupakan pilihan yang sesuai karena berbentuk kalsium askorbat dan tidak bersifat asam.
- Memiliki riwayat penurunan fungsi ginjal.
- Memiliki riwayat batu ginjal.
Pada kondisi memiliki gangguan ginjal akan lebih baik jika Anda mengikuti standar kebutuhan harian. Di luar kondisi di atas, Anda juga perlu mengetahui batas maksimal keamanan konsumsi vitamin C sesuai usia, yaitu maksimal 2000 mg/hari untuk usia >19 tahun. Cara lain untuk menghindari efek samping vitamin C adalah dengan membaginya dalam beberapa dosis per hari. Atau selang-seling per harinya dengan multivitamin yang mengandung jenis vitamin lain yang juga berguna untuk melengkapi kebutuhan vitamin Anda. Pada multivitamin seperti ini biasanya kandungan vitamin C relatif lebih kecil. Minumlah cukup air putih selama Anda mengonsumsi vitamin C. Jika selama mengonsumsinya Anda tidak merasakan efek samping apapun, termasuk gangguan urinasi, maka dosis tersebut dapat dipertahankan. Indikator kecukupan vitamin C juga dapat diketahui dari beberapa hal berikut:
- Anda tidak merasa mudah lelah dengan tingkat aktivitas biasa sehari-hari.
- Tidak pucat.
- Kondisi gusi cukup baik dan tidak mudah berdarah.
- Kondisi kulit cukup baik, tidak kering, garis putih tidak lebih dari biasanya dan cepat menghilang.
- Jika ada luka tidak sulit sembuh.
- Tidak mudah terserang flu.
Jika Anda dan keluarga telah berada di rumah dan menjaga kontak sosial dengan disiplin, Anda hanya perlu mempertahankan dosis rutin Anda. Namun jika Anda atau anggota keluarga serumah masih ada yang harus beraktivitas di luar, Anda dan keluarga membutuhkan vitamin C yang lebih tinggi. Vitamin C dapat membantu Anda menghindari infeksi, namun jangan melupakan hal terpenting yaitu menjaga jarak sosial dan aturan menjaga kebersihan diri. Salam sehat!