Klik Untuk Menilai Artikel ini
[Total: Rata-rata: ]

Kenali Penyebab Kelelahan Hormonal Dari Sekarang

 

Semua orang pernah merasa kelelahan. Di masa kecil mungkin kelelahan sehabis bermain sepanjang sore. Pada usia sekolah kelelahan saat pulang sekolah. Memasuki usia dewasa biasanya kelelahan terjadi setelah seharian bekerja. Pekerjaan rumah tangga, terutama bagi yang memiliki balita tidak kalah melelahkan.

Dalam istilah medis kelelahan disebut fatique. Ada yang membedakan fatique menjadi fatique fisik dan fatique mental. Ada juga yang membedakannya menurut durasi, sehingga dikenal fatique akut yang akan hilang segera setelah beristirahat misalnya. Atau fatique kronis yang dapat berlangsung hingga berminggu-minggu atau hingga hitungan bulan.

Bayangkan bila seseorang yang tidak kekurangan tidur, tidak melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, juga tidak dalam kondisi sakit atau pada masa pemulihan. Tidak ada satupun yang dapat dijadikan alasan sebagai biang keladi, tapi rasa lelah itu ada dan tidak hilang untuk periode tertentu. Pernahkan Anda merasakannya? Ada kalanya kondisi ini diungkapkan dengan istilah “moody”. Dalam kondisi yang lebih serius mungkin akan digambarkan mirip depresi. Ada rasa kehilangan semangat, rasa cemas, penurunan berat badan yang cukup signifikan, dll. Bisa jadi Anda sedang mengalami kelelahan hormonal.

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau kelompok sel bagi makhluk hidup. Berbagai peristiwa dalam tubuh tidak akan dapat terjadi tanpa adanya hormon. Masing-masing hormon memiliki target tersendiri. Sebut saja estrogen pada wanita dan testosteron pada pria. Tanpa kedua jenis hormon ini, manusia akan punah. Tidak ada kehamilan yang akan terjadi. Betapa pentingnya hormon bagi manusia, sehingga tidak aneh bila dikatakan ada kondisi di mana hormon menyebabkan manusia sangat kelelahan. Beberapa hormon yang dapat menyebabkan kondisi tersebut antara lain:

  1. Kortisol: beberapa pendapat mengatakan kortisol adalah hormon yang mengatur mood, rasa takut dan motivasi manusia. Secara ilmiah kortisol terbukti berperan dalam metabolisme, mengatur penggunaan karbohidrat, lemak dan protein bagi tubuh, yang dapat dilihat dari bagaimana kondisi massa otot tubuh, termasuk di dalamnya adalah berat badan. Tidak mengherankan pada sebagian orang yang tidak mengalami perubahan pola makan maupun aktivitas, pada periode tertentu dapat mengalami perubahan berat badan yang cukup drastis. Salah satu penyebabnya adalah perubahan hormonal. Masih banyak fungsi lain dari hormon ini. Ketika hormon ini terlalu rendah atau terlalu tinggi, saat itu berbagai perubahan akan terjadi, salah satunya adalah kelelahan.
  2. Tiroid juga berperan penting dalam metabolisme. Tiroid dalam keadaan berlebihan akan menyebabkan peningkatan metabolisme, demikian pula sebaliknya. Dalam kondisi hipotiroid atau kekurangan tiroid, metabolisme menjadi lambat, berat badan akan meningkat. Fatique adalah salah satu keluhan yang dapat timbul.
  3. Disebut sebagai opioid endogen, mirip seperti opioid sintetik yang dikonsumsi secara salah untuk mendapatkan efek euforia, gembira dan bersemangat. Efek lainnya adalah dapat memblok rasa sakit. Hormon ini diidentifikasikan dapat meningkat pada kegiatan olah raga, terutama yang dilakukan secara teratur. Ini menjelaskan bagaimana mereka yang yang sangat gemar berolah raga dapat memperoleh peningkatan stamina dan kebugaran, serta lebih jarang merasakan keluhan tertentu seperti sakit kepala atau nyeri badan.
Baca Artikel Lainnya :   Kondisi Yang Menyebabkan Daya Tampung Paru-Paru Berkurang

Kelelahan atau fatique tidak dapat dipungkiri merupakan proses yang sejalan dengan bertambahnya usia. Stamina dan daya tahan fisik maupun mental seorang dengan usia produktif tentu berbeda dengan seorang berusia lanjut. Namun memperhatikan faktor-faktor tertentu termasuk faktor hormonal, dapat mencegah kelelahan yang bersifat patologis atau tidak normal. Pada masa-masa tertentu memang berpotensi terjadi perubahan ekstrim hormonal misalnya: menopause, hamil dan menyusui. Maka beberapa tips berikut dapat membantu Anda melewati berbagai masa transisi atau episode manapun dalam hidup Anda:

  1. Dukunglah tubuh Anda dengan memberikan asupan makanan sehat dan seimbang, dengan membatasi makanan tinggi gula maupun karbohidrat yang telah diproses.
  2. Istirahat dan tidur cukup sangat berharga bagi Anda. Usahakanlah itu.
  3. Jangan biarkan kelelahan akut menumpuk.
  4. Jauhilah berbagai hal yang menyebabkan Anda stress. Perbanyak melakukan hobi yang mendatangkan perasaan puas dan bahagia. Ada saatnya Anda beristirahat dan memanjakan diri Anda dengan hal-hal yang menyenangkan.
  5. Berolah raga secara teratur, pilihlah yang sesuai dengan kondisi Anda. Para ahli menyarankan olah raga ringan 150 jam/minggu atau olah raga yang lebih berat seperti lari sebanyak 75 jam/minggu. Anda dapat mengkombinasikannya. Intinya adalah Anda mendapatkan kebugaran dan kesenangan dalam melakukannya.
  6. Bila perlu Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui secara pasti kondisi hormon Anda. Ada berbagai terapi hormonal yang dapat diberikan, sesuai dengan defisit atau kelebihan hormon apa yang mungkin Anda alami.
 

Tinggalkan Komentar Anda