#DiRumahAja : Hati-hati Ada Bahaya Lain Mengancam
Slogan di “Di rumah saja” akhir-akhir ini kita dapati di mana-mana. Bisa di media sosial, televisi, spanduk dan sebagainya. Ini memang bukan hanya slogan, tapi menjadi hal yang bahkan dapat menyelamatkan nyawa banyak orang. Menghindari kontak dengan orang lain merupakan cara terbaik untuk menghindari infeksi virus penyebab Covid-19 ini.
Ketika kita diam di rumah untuk menghindari ancaman suatu penyakit, akan menjadi sangat tragis bila kita justru terkena penyakit lain yang tidak kalah menakutkan. Apakah itu? Yaitu sebuah kondisi medis yang disebut sebagai tromboemboli vena atau venous thromboembolism (VTE) yang sering terjadi pada vena tungkai (paha atau betis) yang letaknya di dalam, disebut deep vein thrombosis. Salah satu penyebab VTE adalah stasis atau melambatnya aliran darah vena karena berdiam dalam waktu lama. Akibatnya terjadi gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. Risiko VTE ditingkatkan oleh faktor-faktor seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Faktor-faktor ini disebut sebagai komorbid atau penyakit penyerta.
Dalam situasi seperti sekarang, diam di dalam rumah dapat meningkatkan risiko VTE pada sebagian orang yang menjalankan pola hidup yang disebut sebagai sedentary lifestyle. Suatu pola ketika orang sehari-hari lebih banyak duduk atau berbaring untuk waktu lama tanpa melakukan aktivitas yang berarti. Coba periksa, berapa lama Anda duduk di depan televisi, atau duduk sambil bermain gadget karena Anda sedang “work from home”? Apalagi jika selama di rumah ini pola makan menjadi berubah. Berubah menjadi lebih banyak atau lebih sering. Sangat berisiko jika ini terjadi pada mereka yang memang memiliki penyakit komorbid seperti yang telah disinggung sebelumnya. Ditambah lagi jika Anda tidak rutin berolah raga.
VTE ini bukan sesuatu yang umum terjadi, tapi juga bukan sesuatu yang boleh disepelekan. Buktinya selama wabah Covid-19 berlangsung, WHO dan para ahli kesehatan masyarakat telah menjadikan risiko VTE ini sebagai salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian terutama bagi dokter dan pasien yang berhubungan dengan VTE dan komorbidnya.
Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami VTE? Awalnya mungkin akan terasa hangat pada sekitar lokasi penyumbatan, lama-lama akan terasa seperti keram dan nyeri. Jika berlanjut akan membengkak dan kulit berubah warna menjadi pucat, merah atau lebih gelap. Gumpalan darah ini dapat terlepas dan mengalir ke tempat lain dan jika cukup besar selanjutnya dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah paru-paru dan menyebabkan sesak napas bahkan serangan jantung.
Lalu apa yang sebaiknya dilakukan?
Bagi yang masih terbebas dari faktor komorbid, jagalah kondisi Anda agar tidak masuk ke dalam kondisi tersebut. Demikian juga bagi Anda yang telah memiliki salah satu atau lebih faktor komorbid, Anda perlu menjaga kondisi Anda dalam status terkontrol. Semua obat-obatan yang selama ini sedang Anda konsumsi, jangan sampai terhenti tanpa instruksi dari dokter Anda. Secara umum yang perlu dilakukan adalah memperbanyak aktivitas yang membuat Anda bergerak , ditambah olah raga rutin minimal tiga kali dalam seminggu. Perbanyak makan buah dan sayuran, kurangi karbohidrat dan makanan berlemak. Jangan lupa, Anda juga sebaiknya mengurangi makanan manis, karena gula sedikit banyak menurunkan imunitas Anda. Indikator termudah adalah dengan berusaha mempertahankan berat badan Anda sampai wabah ini berakhir. Anda bukan hanya terhindar dari Covid-19, tapi sekaligus juga terhindar dari risiko penyakit kardiovaskuler termasuk VTE. Salam sehat.