Bahaya Atau Tidaknya Perubahan Warna Mata
Alaminya mata kita berwarna putih dengan gradasi coklat hingga hitam di tengah. Jika ada perubahan warna mata, biasanya terjadi pada bagian putihnya, atau yang kita kenal dengan sklera. Mungkin Anda pernah mengamati mata seseorang menjadi merah, atau kuning? Mengapa bisa demikian?
Sklera adalah bagian mata yang tipis, hanya 0,3- 1 mm ketebalannya. Terdiri dari jaringan ikat yang cukup keras, sesuai dengan fungsinya untuk mempertahankan bentuk mata serta menjadi pelindung dari berbagai pengaruh eksternal. Karena itu tidak heran jika suatu saat sklera mengalami perubahan warna sebagai konsekuensinya. Tapi jangan khawatir, tidak semuanya merupakan tanda bahaya. Sebagian besar akan kembali normal dengan sendirinya.
Perubahan warna sklera bisa disebabkan oleh:
- Trauma konjungtiva:
konjungtiva adalah lapisan tipis bening di bagian luar sklera. Mengandung pembuluh darah yang akan terlihat lebih jelas ketika mata mengalami iritasi. Berbagai trauma misalnya terpukul dan tergores dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Bercak darah dapat melebar dan menyebabkan sebagian mata terlihat merah pekat. Seperti luka pada umumnya, dengan mencegah terjadinya infeksi, kondisi ini akan hilang tanpa bekas dalam beberapa hari.
- Infeksi:
infeksi harus dianggap sesuatu yang serius dan jangan ditangani sendiri. Dokter akan memastikan apakah infeksi terbatas pada bagian luar yaitu konjungtiva saja, atau melibatkan bagian dalam mata yang dapat berakibat serius. Pemberian antibiotik topikal dapat mengatasi infeksi bagian luar, dan akan sembuh dalam beberapa hari.
Ada juga perubahan warna yang berhubungan dengan deposit bilirubin: bilirubin adalah hasil pemecahan sel darah merah atau hemoglobin yang berwarna kuning. Penumpukan bilirubin ini sesungguhnya tidak hanya terjadi di sklera, tetapi memang tampak lebih jelas pada sklera karena warnanya yang kontras. Sebagian kasus seperti ini adalah normal dalam 2-3 hari pertama bayi. Namun bukan berarti semua kasus mata kuning pada bayi adalah normal. Karena itu dokter akan melakukan pemeriksaan dan memastikan penyebabnya. Pada orang dewasa yang mengalami mata kuning dapat juga diakibatkan oleh proses pemecahan hemoglobin misalnya pada malaria atau jenis anemia tertentu. Kondisi lain yang menyebabkan mata kuning adalah gangguan pada hati dan empedu. Tentu saja ini akan disertai dengan gejala lain seperti demam, lemas dan lain-lain, tergantung penyebabnya. Namun sekali lagi, dokterlah yang akan menentukannya.
Penumpukan lemak di bawah sklera dapat memberikan sedikit warna kuning. Perbedaannya kuning karena lemak tidak merata. Kondisi ini tidak membahayakan mata, tapi mungkin Anda perlu tahu kondisi lemak darah Anda.
Perubahan warna yang dibuat, atau yang sering kita dengar dengan istilah umumnya adalah tato. Saat ini dilakukan oleh sebagian orang yang memang menginginkannya. Bahayanya bukan terletak pada warnanya, tapi akibat prosesnya yang dilakukan melalui suntikan, dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi. Dapat menimbulkan keluhan nyeri yang berarti, serta risiko kerusakan mata permanen alias buta.
Pada prinsipnya sklera yang putih bersih lebih cenderung mengartikan kondisi mata dan kesehatan tubuh yang baik. Ini biasanya terlihat pada mereka yang masih relatif muda. Dengan bertambahnya usia serta akibat paparan lingkungan, warna sklera cenderung akan berubah. Berbagai perubahan warna sklera dapat mewakili kondisi yang tidak mengkhawatirkan sampai pada kondisi yang serius seperti penciutan hati atau kanker. Jika Anda merasakan gejala tambahan selain perubahan warna sklera, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Jangan menggosok mata Anda terlalu keras, atau memberikan obat sembarangan tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.