Myopia Di Usia Dewasa
Myopia adalah gangguan penglihatan yang sangat umum dijumpai, hingga kadang tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang serius. Kenyataannya myopia terus menjadi perhatian para ahli, karena angkanya yang terus meningkat dan berpotensi menyebabkan masalah yang serius bila tidak ditangani dengan baik. Myopia atau mata minus adalah gangguan penglihatan jauh, di mana obyek yang jauh berupa benda, wajah terutama tulisan kelihatan buram bila tidak cukup dekat. Biasanya dikoreksi dengan pemakaian kacamata atau lensa.
Myopia umumnya terjadi di usia sekolah, ketika pertumbuhan terjadi secara pesat termasuk pertumbuhan bola mata, dan akan berhenti di sekitar usia 20 tahun. Tapi myopia bisa terjadi setelahnya, dan penyebabnya terutama adalah faktor lingkungan dan kondisi kesehatan lainnya, seperti:
- Myopia yang muncul hanya di malam hari, dikenal sebagai night myopia. Karena kurangnya cahaya, pupil mata melebar dan pada sebagian orang, sinar tambahan yang masuk dari sisi luar memberikan efek buram pada obyek.
- Mereka yang banyak melakukan aktivitas mata dekat seperti bekerja di depan komputer untuk waktu yang panjang setiap harinya dapat menderita pseudo myopia atau gejala mirip myopia akibat kelelahan/kekakuan otot mata dan mengalami kesulitan untuk kembali fokus pada obyek. Umumnya gejala ini akan menghilang dengan istirahat. Tapi bila stres mata terjadi terus menerus mungkin akan menyebabkan kemunduran penglihatan permanen.
- Gejala myopia dapat pula menjadi pertanda kelainan gula darah pada penderita diabetes atau dapat pula menjadi gejala awal katarak.
Sebuah contoh kasus terjadi pada seorang wanita berusia 74 tahun. Selama setahun terakhir berulang-ulang mengalami kejadian yang seolah-olah biasa terjadi ketika beraktivitas di rumah. Suatu kali terjatuh di tangga, kali lainnya menjepit jarinya sendiri di pintu dapur. Belum lagi berulang kali jarinya terluka saat mengiris bahan makanan. Tanpa ada dugaan tertentu, suatu kali pada pemeriksaan mata didapati wanita ini menderita myopia dan silinder, di mana sebelumnya hanya mengenakan kacamata plus bila membaca, di mana kondisi ini lebih umum terjadi pada orang tua. Maka terjawablah sudah, ternyata penyebab kejadian-kejadian sebelumnya adalah kesulitan fokus pada obyek dan salah memperkirakan jarak benda. Setelah penglihatannya dikoreksi dengan kacamata, kejadian-kejadian tersebut tidak terulang lagi.
Kejadian seperti ini mengingatkan kita pentingnya memperhatikan kesehatan mata, dan gangguan pada mata bisa muncul kapan saja dalam berbagai bentuk klinis. Tips menjaga kesehatan mata bagi anda:
- Mata adalah indera penting anda yang terus bekerja kecuali bila anda tidur atau sengaja menutup mata. Pandangan mata tanpa berfokus adalah aktivitas mata ringan bagi mata, sedangkan aktivitas mata dekat seperti membaca koran, menggunakan komputer dan gadget adalah aktivitas yang dapat melelahkan otot mata bila dilakukan terus-menerus tanpa jeda, atau terlalu sering dalam sehari. Karena itu, membatasi aktivitas mata dekat perlu diprioritaskan.
- Mata perlu dilindungi dari sinar matahari yang terlalu silau dan sinar-sinar yang dapat merusak mata seperti sinar UV. Aturlah cahaya gadget anda untuk mendapatkan sinar yang seramah mungkin terhadap mata anda. Bila berada di luar ruangan saat matahari terik, jangan ragu untuk menggunakan kacamata gelap.
- Nutrisi yang baik untuk mata juga merupakan faktor penting untuk melindungi mata anda. Perbanyak makan sayur dan buah berwarna terang. Suplemen khusus mata dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pelindung tersebut, terutama di usia lanjut, di mana mata sudah mulai mengalami penurunan fungsi dan memerlukan antioksidan untuk mengatasi stres mata.
- Lakukan pemeriksaan mata rutin tanpa menunggu timbulnya keluhan.