Batuk adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan iritan atau benda asing yang ada di saluran pernapasan. Dilihat dari fungsi batuk tersebut, rasanya tidak ada salahnya kita mengalami batuk. Bukankah itu tandanya mekanisme pertahanan tubuh aktif bekerja untuk melindungi dari bahan atau organisme yang berpotensi membahayakan tubuh? Jadi bukan batuk itu sendiri yang menjadi masalahnya. Cari tahu juga
Mengapa Terjadi Batuk Lalu di mana letak masalahnya? Yaitu pada latar belakang penyebab batuknya. Bahwa ada batuk yang dapat dibiarkan dan hilang dengan sendirinya, namun ada yang memang perlu diobati karena intensitasnya yang mengganggu, atau dinilai memiliki risiko lebih serius. Tiga minggu adalah waktu yang umumnya diperlukan untuk gejala batuk menghilang, walaupun tidak diobati secara khusus. Hanya perlu tindakan seperti:
- Minum lebih banyak air putih atau minuman lemon dan madu hangat (kecuali pada anak di bawah 1 tahun sebaiknya tidak diberi madu karena sistem pencernaannya belum mampu mengatasi risiko madu tersebut mengandung organisme penyebab intoleransi).
- Meningkatkan kelembaban udara sekitar dengan alat humidifier atau dengan uap hangat di kamar mandi selama beberapa menit.
- Mengonsumsi obat penurun demam, anti nyeri, atau vitamin jika diperlukan.
- Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin dan mineral yang bertujuan mengoptimalkan sistem pertahanan tubuh serta metabolisme untuk memperbaiki kondisi tubuh. Jika kemampuan makan belum memadai, dapat diperoleh dari suplemen seperti Imunvit atau vipro-g.
Ada kalanya diperlukan obat khusus untuk gangguan saluran napas yang bermanfaat membantu memudahkan pengeluaran dahak dan mengurangi peradangan serta mengurangi sesak ringan yang sering menyertai infeksi saluran napas seperti
Mucovy. Sediaan alami ini lebih disukai karena relatif aman. Selain itu bentuk dan rasa yang diberikan juga memberikan rasa nyaman pada tenggorokan.
Mucovy biasanya merupakan pilihan pertama ketika mengalami gangguan tenggorokan atau batuk.
Dalam waktu tiga minggu biasanya sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi infeksi yang disebabkan mayoritas oleh virus. Infeksinya sendiri biasanya sudah teratasi lebih awal, karena virus biasanya bersifat self limited disease. Gejala awal seperti nyeri tenggorokan, demam, hidung tersumbat atau lemas sudah tidak ada. Namun gejala batuknya dapat berlangsung hingga 3 minggu dengan intensitas yang semakin menurun. Tidak ada patokan mutlak bahwa batuk akut harus sembuh setelah tiga minggu. Apalagi mengingat batuk dianggap kronis jika berlangsung hingga 2 bulan pada dewasa dan 1 bulan pada anak-anak. Artinya ada waktu di antara batuk akut dan kronis. Mengapa diambil patokan 3 minggu adalah untuk mengingatkan bahwa batuk akut dapat sembuh hanya dengan pengobatan simtomatik sesuai dengan gejalanya, dengan obat kategori obat bebas. Namun jika sampai waktunya batuk masih mengganggu, maka inilah waktunya untuk berkonsultasi dengan dokter. Di pihak lain agar tidak terjadi kekurangan terapi, di mana gejala yang terjadi sudah seharusnya ditangani oleh dokter, maka ada beberapa kondisi yang perlu dikenali agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat dari dokter, antara lain: Gejala awal pada infeksi virus biasanya berangsur mereda setelah hari ke-3. Jika kondisi umum tidak lebih baik atau justru lebih buruk, mungkin saja ada infeksi lain yang mendasarinya.
- Terjadi gangguan makan dan minum berat sehingga muncul resiko dehidrasi.
- Terjadi sesak nafas dengan atau tanpa bunyi napas tambahan.
- Terjadi gejala yang tidak biasa misalnya batuk darah, muntah berlebihan, luka pada lapisan dalam mulut atau kulit sekitar hidung dan mulut yang bisa jadi merupakan tanda infeksi bakteri, dan lain-lain.
Kesimpulannya adalah batuk harus disikapi dengan bijaksana, tidak berlebihan namun juga tidak meremehkan. Memilih obat batuk yang efektif namun aman di tahap awal dapat menjadi kunci lebih singkatnya perjalanan penyakit serta mengurangi gejala yang ada untuk memungkinkan tubuh melakukan pertahanan dan perlawanan yang semestinya.