Categories: Kesehatan Tulang & Sendi

5 Fakta Gula Memperburuk Kesehatan Tulang Dan Sendi

Telah lama gula dianggap sebagai makanan yang berpengaruh buruk bagi kesehatan. Gula yang dimaksudkan di sini adalah berbagai gula yang dibuat oleh manusia, baik alami maupun sintetis, yang ditambahkan ke dalam makanan untuk menimbulkan rasa manis. Selain menyebabkan kegemukan, gula juga meningkatkan resiko diabetes dan penyakit jantung-pembuluh darah. Jika jenis makanan lain yang dikonsumsi sedikit atau banyak memberikan manfaat bagi tubuh, gula dikategorikan sebagai makanan yang sama sekali tidak penting. Manusia tetap dapat hidup tanpa gula.

Jika ada yang mendebat dan berpendapat gula dapat menjadi sumber tenaga bagi manusia, ya...itu betul. Tapi gula akan sangat cepat diubah menjadi glukosa dalam darah dan memberikan tenaga minimal yang segera akan habis dan tubuh akan memintanya kembali. Lebih baik memperoleh energi dari sumber lain yang dapat bertahan lebih lama dalam darah dan mengandung juga nutrisi lainnya seperti vitamin dan mineral.

Di satu pihak gula dianggap buruk, tapi kenyataannya konsumsi gula masyarakat dunia terus mengalami peningkatan. Di Amerika Serikat saat ini diperkirakan mengonsumsi gula sebanyak 70 kg/orang/tahun. 100 tahun yang lalu, angka konsumsi gula tidak lebih dari 2 kg/orang/tahun.

Tahukah Anda bahwa dengan minum sekaleng soda berarti Anda telah mencapai batas konsumsi gula harian Anda? Sekaleng soda rata-rata mengandung 35 gram gula, di mana batas konsumsi gula harian wanita adalah 25 gram, sedang laki-laki adalah 35 gram. Bagaimana Anda mengukur konsumsi gula harian? 1 sendok teh gula kira-kira=4 gram. Maka seorang wanita maksimal mengonsumsi 6 sendok teh gula, dan laki-laki 9 sendok teh tiap harinya. Ini termasuk segala macam makanan manis seperti kue, es krim, es kopi dan lain-lain. Yang menjadi pengecualian adalah berbagai buah atau madu asli. Jangan lupa, minuman sachet Anda rata-rata mengandung 10-18 gram gula/bungkusnya.

Tahun 1940an rata-rata orang Amerika mengonsumsi 2 kaleng soda dalam seminggu. Namun saat ini 2 kaleng soda adalah rata-rata konsumsi harian. Mengapa bisa demikian? Gula adalah sesuatu yang menyebabkan ketagihan. Sama halnya seperti seseorang ketagihan narkoba. Jika melihat bagaimana masyarakat dunia begitu ketagihan dengan makanan manis dan sejalan dengan meningkatnya berbagai penyakit kronis yang bahkan mengancam jiwa, tidak salah jika dikatakan bahwa efek gula tidak kalah dengan narkoba. Karena manusia tidak banyak yang benar-benar menyadarinya apalagi menghindarinya.

Nah, berkaitan dengan hal di atas, pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana gula menyebabkan penyakit tulang dan sendi? Berikut ini beberapa fakta yang didapat dari berbagai studi dan penelitian:

  1. Setiap kali makan makanan manis, porsi makanan lain mungkin akan berkurang. Dengan demikian tubuh akan kekurangan sekian persen keperluan hariannya akan berbagai nutrisi seperti protein, vitamin dan mineral, dan digantikan dengan gula yang tidak dapat menggantikan manfaat dari berbagai nutrisi tersebut. Gula telah merampas posisi protein, kalsium, magnesium vitamin C dan lain-lain, semuanya adalah nutrisi yang penting bagi kesehatan tulang dan sendi.
  2. Makanan manis yang dimakan dengan segera akan meningkatkan kadar glukosa darah dan menyebabkan darah menjadi asam. Untuk menetralisir kondisi tersebut tubuh akan berusaha untuk melepaskan kalsium yang bersifat basa ke dalam darah. 99% kalsium dalam darah didapat dari hasil peleburan kalsium dari tulang. Di satu pihak telah terjadi pengurangan asupan nutrisi bagi tulang, diperburuk dengan penurunan kandungan kalsium yang telah ada.
  3. Hal yang serupa terjadi juga pada magnesium, mineral yang juga penting bagi pembentukan tulang serta sendi.
  4. Diketahui bahwa konsumsi gula meningkatkan hormon kortisol. Kortisol mempunyai efek serupa dengan kortikosteroid, obat yang dibatasi penggunaannya karena memiliki efek menimbulkan osteoporosis.
  5. Gula juga mempunyai efek inflamasi, yaitu peradangan yang merupakan salah satu gejala dari penyakit sendi. Pada banyak penderita radang sendi, makanan tertentu menyebabkan serangan akut. Salah satu yang tidak disadari adalah makanan/minuman manis.

Jika Anda telah menderita radang sendi, ketahuilah bahwa artritis rematik memiliki resiko 2 kali lipat untuk menderita penyakit jantung-pembuluh darah. Sedang resiko diabetes akan meningkat 50%. Dengan tidak memperhatikan konsumsi gula, berarti ini akan menjadi lingkaran setan yang tidak ada jalan keluarnya.

Dan jika saat ini tubuh Anda masih bebas dari penyakit tulang dan sendi, ini saat yang tepat untuk dengan tegas mengatur konsumsi gula harian Anda.