Bagaimana dengan penyakit lain yang tidak serupa dalam cara penularan, tapi memerlukan kewaspadaan dan semangat yang serupa dalam mencegahnya? Taukah Anda bahwa setiap tahunnya ada virus lain yang menyebabkan ratusan bahkan ribuan kematian di Indonesia saja? Hingga Januari 2019 saja terjadi 13.683 kasus DBD di 34 propinsi dan mengakibatkan 132 kematian. Sepanjang 2016 tercatat 204.171 kasus DBD dengan kematian mencapai 1.598 orang. DBD ini telah menjadi masalah dunia sejak 1960 dan 50-100 juta orang di dunia terinfeksi DBD setiap tahunnya. Tanpa bermaksud mengecilkan wabah 2019 ncov, tapi bukankah wabah DBD ini juga harus mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat terutama dalam melakukan berbagai tindakan pencegahan? Mencegah DBD tidak dapat diharapkan pada tindakan fogging saja. Masyarakat wajib melakukan tindakan lainnya, terutama pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang selalu didengung-dengungkan oleh pemerintah, tapi pelaksanaannya lebih banyak diserahkan kepada petugas puskesmas. Apa saja yang dapat masyarakat lakukan?
- Membersihkan lingkungan masing-masing, terutama dari segala benda yang berpotensi menampung air yang akan menjadi tempat bertelurnya nyamuk. Bahkan daun yang kering dan dibiarkan di halaman pada musim hujan, akan dapat menjadi penampung jentik nyamuk. Demikian juga penampung air pada dispenser atau kulkas. Sudahkan hal ini mendapatkan perhatian?
- Menjamin sirkulasi dan pencahayaan di dalam rumah, sekolah, kantor atau dimana saja yang prinsipnya mengurangi tempat-tempat yang disukai nyamuk.
Nyamuk mungkin tidak dapat dimusnahkan, tapi sangat mungkin untuk dikurangi. Ketika jumlah nyamuk dapat ditekan, tindakan tambahan seperti menggunakan bahan anti nyamuk dan lain-lain akan memaksimalkan usaha nasional menekan angka DBD di tanah air. Mari kita dengan tenang dan bersama-sama menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang ada di sekitar kita, namun secara bertanggung jawab melakukan berbagai tindakan yang diperlukan agar masyarakat menjadi lebih sehat.