Klik Untuk Menilai Artikel ini
[Total: Rata-rata: ]

Cara Mengetahui Batas Aman Kemampuan Jantung Anda

 

Semakin sering rasanya mendengar berita kematian seseorang secara mendadak. Tanpa didahului oleh keluhan atau gejala berarti, terjadi begitu saja. Diduga, mayoritas disebabkan oleh serangan jantung.

Penyakit jantung dapat menyerang semua orang, tapi mungkin dengan jenis gangguan jantung yang berbeda. Dan serangan jantung mendadak seringkali disebabkan penyakit jantung koroner, di mana terjadi penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang menyebabkan berkurangnya aliran darah termasuk oksigen. Inilah yang menyebabkan serangan jantung terjadi ketika terjadi provokasi seperti akitvitas tinggi, kelelahan, stress berat dan lain-lain. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui kondisi jantung Anda dengan tujuan:

  1. Mengetahui dan mendapatkan penatalaksanaan yang sesuai jika memang didapati adanya gangguan, berhubungan dengan terapi, pengendalian faktor penyebab seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol.
  2. Dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan sesuai untuk mendapatkan kondisi jantung yang optimal misalnya pengaturan pola makan, jenis pekerjaan, olah raga dan lain-lain.
  3. Dapat menghindari berbagai hal yang berpotensi memperburuk kondisi jantung, apalagi yang mungkin menimbulkan akibat fatal.

Untuk mengetahui kondisi jantung, terutama mengukur kemampuan jantung menghadapi berbagai situasi dan tingkat aktivitas, dokter dapat melakukan stress tests, salah satunya dengan pencatatan aktivitas jantung (EKG=elektrokardiogram) sambil melakukan treadmill. Dokter akan mengamati tekanan darah, detak jantung baik jumlah detak jantung/menit maupun irama jantung, aktivitas listrik jantung, serta menilai sebatas mana jantung Anda dapat mengompensasi stress yang diberikan dengan melakukan jalan atau lari tersebut.

Setelah menjalani EKG dengan treadmill tersebut, dokter juga dapat menjelaskan aktivitas atau olah raga seperti apa yang sesuai untuk Anda, tanpa membebani dan mendatangkan resiko bagi jantung Anda.

Kadang dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran lebih jelas atau jika ditemukan indikasi adanya gangguan jantung.

Baca Artikel Lainnya :   Pria Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19: Sebab Dan Antisipasinya

Selain itu, ada patokan umum bagi mereka yang tidak ada masalah jantung, dan ingin melakukan kegiatan olah raga. Kunci utama adalah melakukannya secara bertahap agar jantung dapat menyesuaikan dan terhindar dari beban berlebih.

Salah satu patokan yang dipakai adalah tabel berikut:

Umur

Zona Target % Maksimal Detak Jantung/Menit

60% - 75% - 85%

Detak Jantung/Menit

100%

20

120 – 150 – 170

200

25

117 – 146 - 166

195

30

114 – 143 – 162

190

35

111 – 139 – 157

185

40

108 – 135 – 153

180

45

105 – 131 – 149

175

50

102 – 128 – 145

170

55

 99 – 124 - 140

165

Berdasarkan tabel di atas, seseorang berusia 20 tahun yang jantungnya dinyatakan sehat, ingin memulai latihan olah raga, harus diawali dengan target maksimal detak jantung 60%, yaitu maksimal mencapai 120x / menit, dipertahankan selama latihan periode pertama. Jika tidak ada keluhan, pada periode berikutnya dapat ditingkatkan menjadi 75%, yaitu sebanyak 150x / menit, demikian seterusnya.

Adapun keluhan yang timbul dan mengindikasikan untuk penurunan target maksimal detak jantung/menit antara lain:

  1. Nafas terlalu pendek hingga sulit untuk berbicara.
  2. Pusing.
  3. Pandangan buram / gelap.

Jika keluhan di atas disertai dengan nyeri dada, Anda wajib menghentikan dahulu latihan Anda dan mengonsultasikannya ke dokter.

Mengukur dan meningkatkan aktivitas secara bertahap tidak hanya dalam kaitannya dengan olah raga, tetapi mencakup segala aktivitas yang cukup memprovokasi jantung seperti jenis pekerjaan dan aktivitas seksual. Satu hal penting yang seringkali luput dari pertimbangan adalah bagi mereka yang mengalami penurunan kemampuan seksual, terutama kaum pria. Menggunakan obat-obatan yang tujuannya meningkatkan performa seksual, banyak dilakukan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Hal ini sangat beresiko, karena obat-obatan ini harus diberikan dengan memperhatikan berbagai kondisi. Contoh: salah satu jenis obat yang populer dan banyak digunakan sebagai “obat kuat”, mempunyai efek melebarkan pembuluh darah dan menimbulkan hipotensi jika dikonsumsi oleh mereka yang juga mengonsumsi sejenis obat jantung yang juga sangat umum diberikan oleh dokter. Efek yang ditimbulkan dapat berupa sakit kepala, pingsan hingga serangan jantung. Ini baru salah satu efek yang dapat timbul.

Baca Artikel Lainnya :   Yuk Kenali Dan Ketahui Cara Pemberantasan Covid-19

Kata kunci dari menjaga kesehatan jantung adalah: kenali kondisi jantung Anda, lakukan aktivitas yang sesuai, olah raga yang sesuai serta bertahap untuk meningkatkan performa jantung, manajemen stress, pola makan dan kebiasaan sehat serta mempertahankan berat badan ideal. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan rutin tertentu, konsultasikan dahulu setiap kali Anda ingin mengonsumsi obat baru, termasuk berbagai obat bebas untuk indikasi apapun.

 

Tinggalkan Komentar Anda