Categories: Kesehatan Umum

Kamu Punya Gangguan Reproduksi? Coba Baca Ini Yuk!

Reproduksi di sini dimaksudkan sebagai suatu proses untuk memperoleh keturunan. Kesulitan memperoleh keturunan tentu berhubungan dengan banyak hal. Di antaranya adalah infertilitas yang sama maknanya dengan ketidaksuburan. Jika ada seorang wanita yang tidak mengalami kesulitan untuk hamil, namun belum berhasil melahirkan bayi hidup, tidak dikategorikan sebagai infertilitas. Yang disebut sebagai infertilitas adalah gangguan sistem reproduksi yang mengakibatkan kegagalan untuk mencapai kehamilan klinis setelah paling sedikit 12 bulan melakukan hubungan intim secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi.
Unexplained infertility adalah suatu kondisi ketidaksuburan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Bayangkan saja ada sepasang suami istri yang telah menikah lebih dari setahun dan sang istri belum hamil-hamil. Kemudian mereka mendatangi dokter kandungan. Setelah melakukan berbagai pemeriksaan, dokter menyatakan tidak ada masalah pada keduanya. Kemungkinan besar mereka inilah yang dikategorikan sebagai pasangan tidak subur karena unexplained infertility.

Tanpa bermaksud menambah kebingungan Anda, namun kenyataannya ada sebutan lain yang bagi sebagian ahli dianggap sama, yaitu idiopathic infertility. Dalam Oxford Textbook of Endocrinology and Diabetes dikatakan bahwa 1 dari 3 pria yang mendatangi klinik infertilitas didiagnosa sebagai idiopathic infertility. Dan British Fertility Society menyebutkan bahwa 1 dari 5 pasangan mengalami unexplained infertility.

Kapan seseorang atau pasangan dikatakan mengalami kondisi unexplained infertility?

Setelah menjalani pemeriksaan menyeluruh atau setidaknya rangkaian pemeriksaan utama untuk menyingkirkan adanya kemungkinan penyebab yang biasanya menjadi penyebab ketidaksuburan. Jika rangkaian pemeriksaan tersebut telah dilakukan dan memang tidak menemukan kelainan, barulah akhirnya didiagnosa sebagai unexplained infertility. Ada juga yang menambahkan dengan telah menjalankan program kehamilan selama 2 tahun namun belum berhasil.

Apa saja penyebab ketidaksuburan yang perlu dicari terlebih dahulu?

Secara umum kira-kira 75% dari penyebab infertilitas adalah masalah ovulasi (produksi sel telur) dan saluran telur pada wanita, sedangkan pada pria adalah masalah sperma. 8% lagi disebabkan oleh endometriosis (tumbuhnya jaringan pendukung kehamilan di luar lokasi yang seharusnya pada rahim). 2% lagi adalah penyebab lainnya yang lebih jarang terjadi seperti masalah di leher rahim, faktor imun dan perlengketan jaringan dalam rahim. Setelah semua masalah tersebut disingkirkan, maka tersisalah 15% yang disebut sebagai unexplained infertility.

Apa saja yang termasuk dalam rangkaian pemeriksaan tersebut?

Untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah yang masuk dalam 85% penyebab infertilitas tersebut, setidaknya ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan, antara lain:

  1. Analisa sperma untuk melihat jumlah produksi sperma, bentuk sperma, pergerakannya dan lain-lain.
  2. Analisa ovulasi (fase pengeluaran telur untuk dibuahi) dan fase luteal (masa penebalan dinding rahim untuk mempersiapkan tempat penempelan hasil pembuahan). Termasuk di dalamnya adalah pemeriksaan hormonal.
  3. Penilaian saluran telur, misalnya dengan menggunakan alat laparoskop (selang kecil dilengkapi kamera dan lampu yang dimasukkan ke dalam saluran telur dengan melakukan sayatan kecil pada permukaan perut).
Apakah pasangan yang didiagnosa dengan unexplained infertility dapat memiliki keturunan? Apa yang harus dilakukan?

Meskipun tidak diketahui penyebabnya, tentu saja selalu ada harapan untuk mendapatkan keturunan. Pada dasarnya memang tidak didapatkan masalah yang nyata. Jadi kemungkinan besar akan dilakukan secara alami dahulu. Dokter akan mengajarkan cara yang lebih akurat untuk menentukan masa subur, yaitu masa yang paling baik untuk melakukan hubungan intim. Cara alami ini disebut expectant management. Jika dirasa telah cukup lama menunggu, dan ingin melangkah pada metode lain, yang dapat dilakukan adalah:

  1. Stimulasi ovarium (OS) dengan menggunakan obat minum, suntik atau intravaginal yang tujuannya menghasilkan lebih banyak sel telur dengan kualitas dan ukuran yang lebih baik.
  2. Insenminasi intrauterin (IUI): sel sperma ditempatkankan langsung ke dalam rahim.
  3. Kombinasi OS – IUI.
  4. Fertilisasi in vitro (IVF): pembuahan atau pertemuan sel telur dan sperma dilakukan di laboratorium, atau yang dikenal dengan bayi tabung.

Untuk memperbesar kemungkinan hamil perlu komunikasi dan kerjasama yang baik antara pasangan suami istri dan dokter. Kunci utamanya adalah kesabaran dan tetap optimis untuk menjalankan apa yang dianjurkan.