Klik Untuk Menilai Artikel ini
[Total: Rata-rata: ]

Penyebab Mata Merah Pada Anak

Mata merah dapat terjadi pada semua usia. Tapi berbeda dari orang dewasa, pada anak lebih sulit untuk diketahui kejadian sebelum gejala muncul. Demikian juga rincian keluhan yang dirasakan. Dalam istilah kedokteran, pada anak lebih sulit untuk melakukan anamnesa. Maka kunci untuk menemukan penyebabnya ada pada komunikasi antara orang tua, anak dan dokter serta diperkuat dengan hasil pemeriksaan dokter. Terkadang diperlukan konsultasi ulang untuk menyelesaikan/mengendalikan masalah. Mata merah sering kali tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Tapi ada juga mata merah yang perlu segera diketahui untuk mencegah komplikasinya yang berbahaya, hingga dapat berakhir pada kebutaan.

Apa saja penyebab mata merah pada anak? Berikut ini beberapa penyebabnya:

- Iritasi adalah kondisi yang timbul karena adanya benda asing, sehingga menyebabkan timbulnya gatal, perih, mata berair atau merah pada mata. Istilah iritasi sebenarnya bersifat sangat umum, dapat disebabkan oleh berbagai iritan seperti partikel debu, serangga kecil, cairan kimia dll. Namun biasanya dibatasi pada iritasi ringan yang dapat hilang dengan sendirinya atau dengan obat tetes mata biasa. Bila iritasi tidak segera hilang atau menimbulkan luka pada mata, maka kondisi tersebut telah dianggap sebagai jenis gangguan mata lain yang lebih serius.

- Abrasi kornea, adalah iritasi yang menimbulkan goresan pada kornea, yaitu lapisan transparan pelindung mata. Gejala yang timbul dapat berupa rasa perih atau nyeri terutama ketika membuka dan menutup mata, silau, mata berair dan penglihatan buram. Penyebabnya bisa saja serangga yang masuk dan langsung menyebabkan goresan, atau berbagai benda asing tidak bergerak tapi karena menimbulkan gatal kemudian anak menggosok matanya hingga menggores permukaan kornea. Pada anak yang lebih besar dan menggunakan lensa kontak juga dapat menjadi penyebab. Kornea adalah organ mata yang dapat pulih kembali, tergantung kepada penyebab dan penanganannya. Pada umumnya dapat sembuh dalam 3 hari, terutama bila mendapatkan penanganan segera serta tepat. Biasanya dokter akan memberikan antibiotik tetes atau krim.

Baca Artikel Lainnya :   Pentingnya Lutein & Zeaxanthin Untuk Mata Yang Sehat

- Konjungtivitis virus dan bakteri merupakan penyebab mata merah yang sering terjadi pada anak maupun dewasa. Biasanya selain merah, mata akan terasa tidak nyaman, kadang mengeluarkan kotoran mata yang lengket dan kelopak mata dapat menjadi bengkak. Konsultasikan segera kepada dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai. Jangan lupa bahwa kondisi ini dapat menular kepada orang di sekitarnya melalui kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi. Karena itu anak sebaiknya tidak bersekolah dan diingatkan untuk tidak menyentuh matanya serta lebih sering mencuci tangan dengan sabun.

- Penyakit mata alergik dapat terjadi pada anak yang mempunyai riwayat alergi. Biasanya mata tiba-tiba menjadi merah disertai atau tidak dengan hidung tersumbat atau berair. Seringkali terjadi pada malam hari menjelang tidur tanpa ada kecurigaan iritasi. Biasanya terjadi pada anak yang salah satu atau kedua orang tuanya juga mempunyai riwayat alergi, baik alergi dengan keluhan utama pada gangguan hidung atau lebih dikenal dengan rinitis alergi, atau alergi pada kulit yang biasanya berupa dermatitis atopi. Karena dasarnya adalah alergi, biasanya terjadi berulang dan akan hilang sendiri saat bangun tidur. Bila dirasakan cukup mengganggu, biasanya karena gatal dan agak bengkak, dapat dikurangi dengan obat alergi. Namun harus dipastikan lebih dahulu dengan dokter.

- Pendarahan subkonjungtiva, adalah mata merah karena pecahnya pembuluh darah halus yang banyak terdapat di bawah lapisan kornea. Pada anak umumnya disebabkan karena mengucek mata terlalu keras (perlu dicari apa penyebab gatalnya), benturan keras ketika beraktivitas dan bermain, batuk, muntah atau bersin terlalu keras. Biasanya berangsur menghilang setelah 1-2 minggu karena akan terserap.

- Selulitis preorbitalis adalah infeksi yang terjadi pada jaringan lunak sekitar bola mata. Sering kali merupakan penjalaran dari infeksi pada sinus sekitar hidung yang dikenal dengan sinusitis. Sebagian kecil karena infeksi dari gigi dan gusi, infeksi lokal di sekitar mata atau karena infeksi jauh yang dibawa oleh pembuluh darah. Penyakit ini harus ditangani dengan serius karena bila tidak,dapat berakhir dengan kebutaan. Gejalanya selain mata merah, nyeri, gangguan penglihatan, juga dominan dengan keluhan yang berhubungan dengan kondisi pembengkakan di jaringan lunak tersebut sehingga mendorong bola mata keluar dan terlihat menonjol. Sering disertai demam dan rasa lemah pada tubuh.

Baca Artikel Lainnya :   Ini Lho Keuntungan Dan Bahaya Sinar Biru Itu

- Uveitis adalah infeksi pada uvea, yaitu bagian tengah bola mata. Lebih sering terjadi pada orang dewasa, tapi dapat juga terjadi pada anak. Bila terjadi pada kedua mata tanpa ada riwayat operasi daerah mata, biasanya dikarenakan penyakit autoimun. Penyakit autoimun adalah topik yang sangat luas, tapi intinya merupakan penyakit yang timbul karena reaksi imun dalam tubuhnya sendiri yang bereaksi berlebihan. Misalnya pada penyakit artritis rematik, kolitis ulseratif dan penyakit Chrohn. Uveitis dapat juga disebabkan oleh infeksi bagian lain tubuh seperti TBC dan penyakit lainnya. Gejalanya selain mata merah, nyeri yang cukup dominan, gangguan penglihatan, sensitif terhadap cahaya, dll. Karena sering kali terjadi dalam hubungannya dengan penyakit autoimun dan infeksi sistemik lainnya, maka uveitis dapat terjadi lama dan memerlukan penanganan antar sub spesialis.

Apapun penyebabnya, mata merah pada anak perlu dicari sebabnya agar dapat ditangani dengan benar. Ada beberapa hal dasar yang perlu diketahui oleh anak untuk menghindari gangguan-gangguan di atas, seperti:

- Rajin mencuci tangan dengan sabun.

- Tidak melakukan hal yang dapat membahayakan mata seperti mengucek terlalu kencang, bermain-main dengan apapun yang mengarah pada mata.

- Segera memberitahukan kepada orang tua bila merasakan adanya gangguan pada mata.

- Mengurangi aktivitas mata dekat seperti membaca, menulis dan bermain gadget terlalu lama.

- Makan makanan yang bernutrisi baik untuk kesehatan mata.

Tinggalkan Komentar Anda