Cukup banyak tren baru muncul di era pandemi, salah satunya adalah tren berolah raga yang memang mengalami peningkatan. Di antara sekian banyak olah raga yang dipilih, kelihatannya lari dan bersepeda adalah yang paling banyak diminati. Tujuannya mungkin untuk meningkatkan kesehatan atau sekedar mengisi waktu dengan hobi baru. Apapun itu, tentunya diharapkan bersifat positif dan mendatangkan manfaat. Namun karena sebagian orang baru mulai melakukannya, kemudian timbul masalah-masalah yang sebenarnya dapat dihindari.
Salah satunya adalah cedera. Hal ini dapat disebabkan oleh:
Salah satu cedera otot yang cukup sering terjadi adalah pada tendon Achilles. Merupakan tempat menempelnya otot betis pada tulang tumit. Sesungguhnya merupakan berkas ujung otot yang cukup tebal dan kuat. Secara teori dapat menahan beban setara dengan berat hingga ratusan kilogram. Namun statistik menunjukkan 18 dari 100.000 orang mengalami ruptur atau putusnya tendon Achilles setiap tahun. Tanpa mengetahui risiko yang ada serta beraktivitas dengan kurang hati-hati, tidak mustahil angka ini dapat meningkat cukup signifikan ditahun 2020 ini.
Memang bukan hanya olah raga yang dapat menyebabkan kondisi ini, dapat juga diakibatkan karena terjatuh sehingga pergelangan kaki terkilir, atau karena faktor usia, di mana pada orang tertentu terjadi penurunan aliran darah ke area tersebut mengakibatkan kerusakan tendon dan menjadi rapuh. Ruptur dapat terjadi spontan.
Jika Anda merasakan nyeri cukup hebat pada bagian bawah betis di atas tumit, terutama ketika sedang berolah raga atau pergelangan kaki Anda terkilir, ruptur tendon Achilles mungkin perlu dipikirkan. Beberapa tandanya adalah:
Tindakan apa yang pertama harus Anda lakukan ketika mengalami kejadian seperti ini?
Untuk memastikan apakah memang terjadi ruptur, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Beberapa pemeriksaan luar dapat dilakukan untuk memperkuat/melemahkan dugaan. Pemeriksaan yang dapat memastikannya adalah dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti MRI.
Sedangkan prinsip dari penatalaksanaannya adalah memilih di antara 2 opsi, operasi untuk menyambung kembali tendon yang putus, atau dengan cara nonoperasi. Cara operasi memang lebih cepat, namun seperti halnya tindakan operasi lainnya, terdapat risiko seperti infeksi dll.
Selain mempertimbangkan juga faktor biaya, ternyata tindakan nonoperasi memberikan hasil yang setara, walaupun memang membutuhkan waktu lebih panjang untuk pemulihannya. Ini tidak hanya dinilai dari hasil pemulihan, tapi juga angka kekambuhannya.
Dokter mungkin akan melakukan pemasangan gips, atau meminta Anda memakai sepatu khusus untuk mendapatkan hasil optimal. Sepatu ini akan mempertahankan kaki Anda pada posisi tertentu yang lebih ideal untuk proses penyambungan.
Anda dapat melakukan aktivitas dengan beberapa penyesuaian, yang justru baik untuk menjaga otot dan sendi. Dalam beberapa bulan proses penyembuhan, jika Anda terlalu membatasi gerak tungkai justru dapat menyebabkan atrofi otot. Masa otot Anda akan berkurang dan kelihatan lebih kecil.
Prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati sangan relevan dengan kondisi ini. Alangkah baiknya beraktivitas dengan baik dan benar untuk mendapatkan manfaat optimal tanpa risiko cedera atau kerugian lainnya. Tidak hanya olah raga, berbagai aktivitas rumah tangga selama masa penerapan “jaga jarak sosial” ini mungkin juga membuat Anda melakukan lebih banyak kegiatan baru yang tidak biasa Anda lakukan sebelumnya. Semoga Anda selalu ingat untuk tetap berhati-hati, nikmati semuanya dengan cara yang benar, tanpa pemaksaan. Salam sehat!
Solusi Kesehatan Tulang Optimal untuk Keluarga Indonesia dengan L-CAL dan L-CAL Grow Jakarta, 25 September… Read More
Cara Mengatasi Gangguan Susah Tidur? Tidur adalah aktivitas yang sangat penting bagi manusia. Tubuh… Read More
VIAMAX produk terbaru dari PT LAPI INDONESIA 5 Cara Meningkatkan Stamina Pria Stamina adalah kekuatan… Read More
Sembelit Bikin Melilit, Cara Mengobatinya pakai L-LAX Sembelit atau disebut sebagai kontipasi adalah gejala… Read More
5 Cita-Cita Favorit Anak Jaman Now Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan kepada anak-anak adalah… Read More