Ingin Bugar Dan Cantik? Yuk Kenali Olah Raga Ini
Belakangan ini kita sering mendengar adanya kegiatan lari masal yang diadakan oleh berbagai perusahaan, organisasi atau sejenisnya, baik dalam maupun luar negeri. Kelihatannya animo masyarakat terhadap olah raga yang satu ini semakin meningkat. Tentu saja ini menggembirakan. Lari dikemas menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan. Sehingga boleh dikatakan lari mulai menjadi sebuah trend dalam masyarakat. Tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi mulai muncul kegiatan lari rutin dalam bentuk perorangan maupun berbagai komunitas. Ketika lari telah menjadi bagian dari budaya, mungkin perlu didukung dengan pengetahuan tentang apa sebenarnya manfaat yang diperoleh, adakah kerugiannya, bagaimana melakukan olah raga ini dengan benar, dsb. Akhirnya perlu disimpulkan, apakah lari dapat menyehatkan semua orang?
Dahulu lari lebih ditujukan untuk kebugaran, menjaga berat badan dan memelihara kesehatan jantung. Saat ini sudah makin dimengerti bahwa dengan aktivitas lari rutin akan memelihara kesehatan tulang. Para ilmuwan dari sebuah universitas di Spanyol menyimpulkan; semakin jauh jarak tempuhnya, semakin baik kualitas tulang yang dicapai. Tergolong dalam olah raga high impact, lari memerlukan gerakan/aktivitas menahan berat badan. Bagian tulang yang terlatihlah yang secara langsung merasakan manfaatnya, di mana pada daerah tersebut kepadatan tulang akan bertambah sehingga mengurangi risiko osteoporosis dan patah tulang.
Mengetahui betapa besar manfaat lari terhadap kesehatan tulang terutama terhadap risiko osteoporosis dan patah tulang yang justru lebih umum pada usia lanjut, tidak mengherankan lari mulai menjadi pilihan bahkan bagi mereka yang sudah tidak muda lagi. Pertanyaannya, apakah lari aman untuk kalangan tersebut, di mana ada kondisi lain yang mungkin perlu diantisipasi seperti faktor jantung dan artritis (nyeri sendi)? Berikut ini saran para ahli yang dapat menjadi pedoman bagi anda:
- Kenalilah diri anda dan ukur kondisi anda: beberapa orang memiliki anatomi tubuh terutama bentuk tungkai, lutut atau kaki yang tidak mendukung untuk aktivitas lari. Kondisi ini mungkin akan mengurangi daya tahan terhadap tekanan pada bantalan lutut serta menjadi sumber masalah pada persendian lainnya. Jika anda mengalami keluhan nyeri sendi atau area tertentu yang bertahan cukup lama atau selalu timbul tiap kali setelah aktivitas lari meskipun telah dilakukan dengan rutin, pertimbangkanlah untuk memilih olah raga lain seperti bersepeda atau berenang. Jika kegiatan lari cenderung menyebabkan anda merasa sesak atau pusing, konsultasikan kondisi jantung anda. Mungkin anda harus memilih olah raga lain yang lebih ringan dan sesuai. Jika anda memiliki riwayat artritis dalam keluarga dan memiliki keluhan nyeri lutut, tidak bijaksana bila tetap memilih aktivitas lari.
- Beberapa faktor dapat mempengaruhi jumlah tekanan pada lutut; berat badan, struktur tubuh, jenis sepatu dan tehnik lari. Gerakan lari dengan langkah lebar (seperti atlet lari) memberikan tekanan lebih besar pada lutut dibandingkan lari-lari kecil (jogging).
- Berlari yang benar dengan memperhatikan faktor-faktor di atas tidak hanya menghindarkan anda dari cedera, melainkan juga membantu mencegah timbulnya artritis karena tekanan yang timbul akan memicu cairan sendi lutut dan menjaga kelenturannya. Tentu saja ini tidak berlaku bagi mereka yang memiliki faktor genetik tadi.