Klik Untuk Menilai Artikel ini
[Total: Rata-rata: ]

Yuk Kenali Dan Ketahui Cara Pemberantasan Covid-19

 
Mungkin telah cukup banyak yang Anda ketahui tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan covid-19. Namun sejak 5 kasus pertama di Wuhan diketahui dunia pada November 2019 hingga saat ini, belum ada yang mengetahui secara pasti, kapankah wabah ini akan berakhir. Tidak mungkin menyerahkan tanggung jawab ini kepada kelompok tertentu, apakah itu tenaga kesehatan, pemerintah atau kelompok lainnya. Ini adalah tugas setiap manusia yang memiliki protein dan sel dalam tubuhnya, sesuatu yang diperlukan oleh virus SARS CoV2 untuk dapat hidup dan berkembang biak.  
Terlontar pertanyaan, apakah virus makhluk hidup? Ada pendapat yang mengatakan bahwa virus bukan makhluk hidup. Tapi kenyataan bahwa virus dapat masuk ke dalam sel manusia, mengambil alih aset yang ada di sana untuk keperluannya dan berkembang biak, rasanya ini sudah cukup membuktikan bahwa virus adalah makhluk hidup. Mengapa penting untuk menentukan apakah virus hidup atau tidak? Karena ini akan menentukan apakah kita dapat memutus rantai kehidupan virus, sebelum menjangkiti manusia dan berpotensi menimbulkan kerugian bagi tubuh manusia.
Apakah semua virus menyebabkan penyakit pada manusia? Jawabannya adalah tidak. Menurut prof. Lotti Tajouri dari Bond University, ada begitu banyak virus dengan jenis yang berbeda-beda di alam semesta. Bahkan Anda akan mengalami kesulitan untuk menghitung berapa digit jumlahnya. Boleh dikatakan kita hidup bersama dengan virus yang bertaburan di sekitar kita. Mengapa tidak semuanya menimbulkan penyakit? Kenyataannya virus tidak dapat hidup lama tanpa adanya inang. Inang adalah sumber energinya untuk meneruskan kehidupan dan dapat berkembang biak. Di luar tubuh makhluk hidup, dalam waktu tertentu virus akan mati. Jika virus dapat memasuki tubuh manusia atau binatang, tidak semuanya dapat bertahan dan memperoleh manfaat dari sana. Ibaratnya tamu, virus harus mempunyai kunci atau kode khusus untuk dapat masuk ke dalam sel makhluk hidup. Dengan kata lain harus ada kecocokan dari jenis virus maupun jenis makhluk hidup. Contohnya binatang juga mempunyai virus serupa HIV sendiri, dan virus ini tidak dapat hidup dalam tubuh manusia. Namun pada kondisi tertentu, seperti pada SARS CoV2, diduga yang semula hidup dalam tubuh kelelawar, ternyata dapat mengadakan perubahan atau mutasi sehingga mampu menempel pada permukaan sel manusia dan kemudian mendapatkan respons sehingga “diterima” dan mulai melakukan aktivitasnya di dalam tubuh inang barunya. Tanpa masuk ke dalam sel, virus tidak dapat mengganggu manusia.
Baca Artikel Lainnya :   Covid-19 Bisa Menular Melalui Makanan?
 
Apa yang terjadi setelah virus masuk ke dalam sel tubuh manusia? Di dalam sel tubuh manusia, virus akan mengambil alih kekuasaan. Bahan baku untuk keperluan metabolisme sel manusia akan dipakai oleh virus dan selanjutnya virus akan memperbanyak diri yang disebut dengan replikasi. Ada 2 kemungkinan yang terjadi:
  1. Virus akan keluar dari sel dan mencari sel berikutnya tanpa merusak sel lama.
  2. Virus akan merusak sel sehingga sel menjadi mati.
Ini terjadi pada infeksi Covid-19, di mana sel paru-paru menjadi rusak. Kemampuan SARS-CoV2 yang tinggi untuk menempel dan memasuki berbagai sel, menyebabkan kerusakan dapat terjadi pada berbagai organ.  
SARS-CoV2 atau virus corona yang sekarang sedang mewabah, sebenarnya ada dalam tubuh kelelawar dan beberapa mamalia lainnya. Pada awalnya tentu terjadi penularan dari binatang ke manusia. Ini yang belum diketahui kapan dan bagaimana kejadiannya. Namun apapun itu, yang lebih penting saat ini telah terjadi penularan manusia ke manusia secara luas. Terutama melalui droplet atau cairan tubuh yang keluar dari mulut dan hidung ketika batuk, bersin dan berbicara. Jika tidak berada dekat dengan sumbernya, maka droplet yang mengandung virus ini tidak memasuki saluran napas manusia lain, melainkan akan menempel pada benda-benda yang berada di sekitarnya. Ketika berada di luar tubuh manusia, virus terbungkus oleh sejenis amplop yang bertujuan untuk memperpanjang waktu hidupnya. Tergantung pada tempat dan kondisi lingkungannya, virus dapat bertahan beberapa jam hingga beberapa hari. Namun kabar baiknya virus ini mudah dirusak oleh air dan sabun. Itulah sebabnya mengapa kita harus sering mencuci tangan dengan sabun. Kemungkinan melayang-layang di udara bisa saja, tapi secara umum berat dan ukuran droplet sebenarnya tidak memungkinkannya lama melayang di udara, kecuali ada mekanisme tertentu yang disebut sebagai aerosol, di mana ukuran partikel droplet terpecah menjadi sangat kecil dan ringan sehingga akan bertahan di udara lebih lama. Peristiwa ini terjadi misalnya pada tindakan bor gigi dan penguapan bagi pasien yang sesak. Itu sebabnya dokter dan tenaga medis memang mempunyai risiko lebih tinggi untuk terinfeksi. Dan itu juga sebabnya masker yang dipakai oleh dokter berbeda dengan yang dipakai oleh awam. Kemungkinan lain yang mulai diperhitungkan oleh para ilmuwan adalah adanya virus dalam feses dan urin manusia.
Baca Artikel Lainnya :   Cara Mengatasi Gangguan Susah Tidur?
Apa yang mencegah SARS-CoV2 masuk ke dalam sel manusia? Dengan rajin mencuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik, tangan kita akan terbebas dari virus. Selain itu dengan memakai masker yang sesuai, kemungkinan virus masuk ke dalam saluran napas juga akan semakin kecil. Untuk memaksimalkan keamanan, maka dianjurkan untuk tetap tinggal di dalam rumah. Dengan tinggal di rumah, yang dalam tubuhnya mengandung virus tidak akan menularkan kepada orang lain. Jika memang positif covid-19, bahkan di dalam rumahpun harus mengisolasi diri dari anggota keluarga yang lain, sampai pemeriksaan menunjukkan virus telah negatif. Sebaliknya bagi mereka yang belum terinfeksi, menghindari kontak dengan orang lain adalah cara terbaik. Anda mungkin punya banyak pertimbangan untuk dapat mengisolasi diri dari orang lain, namun berkorban untuk sementara sangat pantas untuk dipertimbangkan, karena ketika seseorang terinfeksi, bukan hanya dirinya yang dirugikan, melainkan juga orang-orang di sekitarnya.  
Untuk memastikan lingkungan Anda bebas dari virus, bersihkan area yang mungkin terdapat virus. Demikian pula barang-barang yang dibawa dari luar rumah sebaiknya dibersihkan dahulu. Jika memungkinkan untuk dicuci dengan sabun, cucilah dahulu. Jika tidak, Anda dapat membersihkannya dengan desinfektan atau dijemur diluar lebih dahulu. Mengantisipasi virus yang berada pada feses dan urin, semua orang yang mengolah makanan harus mencuci tangannya dengan sabun sebelum mengolah makanan serta menggunakan masker. Usahakan makan makanan yang Anda olah sendiri. Jika tidak, pilihlah makanan yang langsung disajikan setelah dimasak. Atau selalu panaskan kembali makanan yang Anda beli dari luar.
Jika Anda telah berusaha untuk hidup bersih dan menjaga jarak sosial untuk sementara waktu, Anda masih punya benteng pertahanan terakhir, yaitu pasukan pertahanan tubuh atau imunitas tubuh Anda. Ketika sebagian kecil virus berhasil masuk dan mulai mengganggu bagian tubuh Anda, maka berbagai faktor pertahan tubuh akan dikirim ke lokasi tersebut. Jika Anda makan dengan seimbang, istirahat cukup, menjaga kestabilan penyakit lain yang mungkin telah ada sebelumnya, olah raga sesuai kondisi Anda serta minum vitamin yang tepat, Anda akan memberikan cukup amunisi bagi tubuh Anda untuk melawan dan mematikan virus yang mencoba menginfeksi tubuh Anda. Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi sangat dianjurkan. Imbangi dengan banyak minum air putih.
Baca Artikel Lainnya :   Punya Hewan Peliharaan Tapi Ada Balita Di Rumah, Aman Kah?
 
Apa yang terjadi jika virus mulai kesulitan mendapatkan inang baru? Inilah yang kita harapkan. Segala usaha yang kita lakukan dalam kurun waktu tertentu, secara serentak di manapun berada, akan menyebabkan virus kesulitan mencari rumah baru. Tanpa rumah yang baru, virus tidak dapat mempertahankan hidupnya apalagi berkembang biak. Sementara yang sakit mulai sembuh, maka penularan dipastikan akan menurun secara signifikan. Inilah yang dapat menghentikan wabah covid-19 ini. Cepat atau lambat, sekali lagi semuanya kembali kepada kita, sasaran sang virus. Apakah kita mau bekerja sama sekuat tenaga, meringankan beban para tenaga kesehatan dan pemerintah, serta demi kebaikan diri kita sendiri. Bukan untuk selamanya, tapi bertahan untuk sementara waktu.
 

Tinggalkan Komentar Anda