5 Hal Yang Dilakukan Saat Rambut Memutih
Sedikit sulit menerka usia seseorang hanya dari warna rambutnya saja. Alasan pertama karena warna rambut belum tentu asli. Bisa saja rambut hitam yang Anda lihat adalah hasil pewarnaan. Alasan kedua karena saat ini cukup banyak orang yang masih berusia relatif muda telah mulai mengalami perubahan warna rambut.
Mungkin ada sebagian orang yang tidak mempermasalahkan rambut putihnya, tapi sebagian besar akan mencoba untuk menutupinya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pewarnaan rambut memang merupakan salah satu solusinya. Namun perlu diketahui, rambut putih mempunyai bentuk fisik dan sifat yang berbeda dari rambut berpigmen. Rambut putih cenderung kurang mengikat zat pewarna, sehingga lebih cepat luntur dibandingkan rambut berpigmen. Karena faktor tersebut juga, sebagian lagi masih akan bertahan dengan hanya mencabuti rambut putihnya. Tapi timbul pertanyaan, apakah mencabuti rambut putih malah akan jadi semakin banyak? Atau adakah efek lain yang akan timbul?
Maka problem rambut putih ini menjadi topik yang cukup menarik bagi para peneliti. Tujuannya adalah untuk mencari solusi terbaik, terutama bagaimana mengatasi rambut putih yang muncul sebelum waktunya. Ketika mau tidak mau, seseorang merasa dirinya menjadi lebih tua dari usia sebenarnya akibat warna rambutnya. Selain itu, adalah penting pula untuk mengetahui adakah kaitan rambut putih dengan berbagai gangguan atau kelainan yang terjadi pada tubuh seseorang.
Pada dasarnya warna rambut dipengaruhi oleh pigmen melanin. Pada pangkal setiap helai rambut terdapat unit kecil melanin yang bertanggung jawab memberikan warna pada rambut. Ada dua jenis melanin pada rambut manusia, eumelanin yang memberikan gradasi warna hitam-coklat dan pheomelanin untuk gradasi warna merah-coklat. Kombinasi kedua melanin ini, ditambah dengan pengaruh faktor genetik dan lingkunganlah yang diyakini memberikan warna tertentu pada rambut.
Berbeda dengan pigmentasi pada kulit yang terjadi terus-menerus, pigmen rambut bekerja mengikuti siklus. Karena itu ada saatnya rambut manusia berada pada siklus tertentu, di mana tidak terjadi pigmentasi. Tergantung kepada penyebab tidak terjadinya pigmenasi, rambut putih dapat bersifat permanen, dapat pula kembali berpigmen.
Berikut ini beberapa informasi dari berbagai hasil studi dan penelitian yang sebagian masih perlu penelitian lebih lanjut:
- Perubahan warna rambut sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Warna rambut anak dipengaruhi oleh rambut kedua orang tuanya. Namun faktor genetik dapat bermutasi karena pengaruh lingkungan. Misalnya yang terjadi pada penduduk daerah Eropa utara yang relatif lebih sedikit terpapar sinar matahari, terjadi mutasi dan menghasilkan warna rambut lebih merah.
- Rambut yang kehilangan pigmen akan menjadi putih dengan bentuk lebih kasar dan kaku. Pertumbuhannya dapat mencapai 4 kali lipat lebih cepat dibandingkan rambut berpigmen.
- Rumusan umum terjadinya rambut putih adalah: pada usia 50 tahun, 50% populasi akan mengalami rambut putih pada 50% rambutnya. Namun sekali lagi, karena banyak faktor yang mempengaruhi, maka rumusan ini seringkali tidak dapat digunakan.
- Peristiwa rambut yang kehilangan pigmen adalah peristiwa alami yang berjalan sesuai dengan bertambahnya usia. Namun dapat terjadi sebagai suatu bentuk kelainan yang disebut Premature Graying of Hair (PGH) jika terjadi di usia <20 tahun pada orang kulit putih kaukasia, atau <30 tahun pada orang kulit hitam. Belum ada studi yang dilakukan tentang PGH pada penduduk Asia.
- PGH dapat terjadi bersamaan dengan kelainan penuaan dini, gangguan autoimun atau kondisi lainnya.
- Pria akan lebih dulu memutih pada janggut, disusul pada bagian samping dan belakang kepala. Wanita biasanya akan mulai pada bagian atas-depan kepala.
- Ternyata rambut putih juga dipengaruhi pula oleh reseptor protein pembentuk tulang.
- Berkurangnya pigmen rambut sementara dapat disebabkan oleh kekurangan beberapa komponen nutrisi seperti vitamin B12, tembaga, besi, kalsium, vitamin D3 atau seng.
- Para peneliti juga menemukan hubungan proses terjadinya rambut putih dengan faktor stress oksidatif yang diakibatkan oleh rokok, alkohol, inflamasi, polusi atau sinar UV, demikian pula dengan faktor stress psikologis dan emosional.
- Walaupun masih diperdebatkan, namun ada kecenderungan hubungan antara terjadinya PGH meningkatnya risiko penyakit kardiovaskuler dan gangguan pendengaran, terutama jika ditambah dengan faktor merokok.
Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi terjadinya rambut putih di bawah usia 40 tahun?
- Nutrisi rambut utama bukan dari produk perawatan rambut, melainkan dari makanan sehari-hari. Pastikan Anda mengonsumsi berbagai vitamin dan mineral setiap hari untuk kesehatan rambut Anda, seperti vitamin B12, tembaga (Cu), besi (Fe), kalsium (Ca) dan seng (Zn) dan lain-lain. Kuncinya adalah makanan dengan gizi lengkap dan bervariasi dalam porsi cukup.
- Menurut para ahli, dalam hal kehilangan pigmen rambut dini, faktor genetik memang mempengaruhi, tapi tidak 100%. Memiliki faktor genetik berarti lebih mudah terpicu oleh faktor lainnya. Artinya, jika faktor lainnya ditekan, peranan faktor genetik kemungkinan akan lebih sedikit muncul.
- Karena itu penting untuk menghindari faktor lingkungan seperti stress psikologis, paparan sinar matahari berlebihan, rokok, alhokol dan lain-lain.
- Sebaliknya pelihara kesehatan dengan menjaga berat badan ideal, olah raga, makanan sehat dan manajemen psikis.
- Jika rambut putih Anda muncul lebih cepat dalam jumlah yang signifikan, mungkin Anda perlu perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda secara umum. Jangan lupa, ini bisa saja berhubungan dengan penyakit organik ataupun psikologis.
- Kemunculan sedikit rambut putih adalah hal yang normal. Mencabutnya tidak akan menyebabkan rambut putih bertambah. Karena pada tempat yang sama akan tumbuh kembali hanya sehelai rambut. Jika usia Anda relatif masih muda dengan beberapa helai rambut putih, mungkin saja yang tumbuh kembali akan sesuai dengan keinginan Anda. Tapi jika rambut putih Anda sudah cukup signifikan, kemungkinan yang tumbuh akan tetap berwarna putih karena folikel rambutnya telah kehilangan pigmen secara permanen.
Dapat disimpulkan bahwa memiliki rambut putih adalah peristiwa normal jika terjadi bertahap, sesuai dengan bertambahnya usia. Namun perubahan warna maupun karakter rambut secara drastis dan signifikan dapat menjadi indikator perubahan status kesehatan Anda. Tidak perlu khawatir berlebihan, tapi tidak salah jika Anda mencari tau.