Epigallo, Kandungan Alami Teh Yang Diteliti Mampu Kurangi Resiko Covid-19
Penelitian terkait virus corona COVID-19 terus dilakukan di berbagai negara oleh para ilmuwan. Peneliti masih terus meneliti dan mengembangkan berbagai bahan alami untuk mencegah dan mengahambat penyebaran COVID-19. Epigallo (EGCG) sebagai komponen utama yang terdapat dalam teh hijau diketahui memiliki manfaat dalam hubungannya dengan beberapa penyakit infeksi, termasuk infeksi virus. Sehubungan dengan virus SARS Cov2, beberapa review maupun studi telah dilakukan dalam rangka mendorong pemanfaatan Epigallo (EGCG).
Epigallo (EGCG) merupakan kelompok zat antioksidan yang masuk dalam golongan besar polifenol, Epigallo (EGCG) memberikan efek positif untuk kesehatan karena memiliki kekuatan antioksidan. Dengan adanya kekuatan antioksidan tersebut, katekin seperti Epigallo (EGCG) mampu mengendalikan radikal bebas yang sering terbentuk di dalam tubuh. Radikal bebas yang berlebih dapat memicu stres oksidatif dan dapat berujung pada kerusakan sel dan penyakit kronis.
Dalam jurnal international ilmu molecular peneliti Mhatre et al dalam reviewnya menyatakan bahwa Chymotrypsin-like protease (3CLpro) merupakan protease utama, yaitu enzim penting yang bertanggung jawab pada fungsi proteolitik dalam tahap pematangan virus. Dengan kata lain, replikasi atau bertambahnya jumlah virus sangat tergantung pada 3CLpro. Karena itu, 3CLpro merupakan target utama obat yang digunakan untuk menangani infeksi virus korona secara umum. Molekul kecil dan penghambat peptida tertentu diharapkan dapat menghambat aktivitas 3CLpro. Studi in vitro memperlihatkan Epigallo (EGCG) mampu menghambat 85% aktivitas 3CLpro. Epigallo (EGCG) dapat diharapkan untuk menjadi penghambat potensial 3CLpro dalam terapi Covid-19. Mekanisme inhibisi 3CLpro juga dikemukakan oleh Jang et al.
Peneliti Menegazzi et al mengemukakan potensi Epigallo (EGCG) bagi penderita Covid-19 melalui kemampuannya menurunkan ekspresi dan sinyal dari berbagai mediator inflamasi. Seperti diketahui, infeksi Sars Cov2 menginduksi peningkatan masuknya netrofil secara masif ke dalam paru-paru, dengan memproduksi dan mengaktivasi TGF-β. Peningkatan TGF-β aktif yang tidak terkontrol ini, dengan dukungan dari sitokin proinflamasi seperti TGF-α, IL-6 dan IL-1β menghasilkan edema dan fibrosis yang cepat dan masif mengakibatkan perubahan dan blokade jalan napas yang pada akhirnya mengakibatkan gagal napas. Epigallo (EGCG) dapat menurunkan sinyal TGF-β1 dan dianggap sebagai antifibrotik potensial. Menimbang segala potensi dan profil keamanan pada manusia yang dimiliki oleh Epigallo (EGCG), maka penulis berpendapat bahwa setidaknya suplemantasi Epigallo (EGCG) sedikit banyak dapat mengendalikan kerusakan inflamasi yang timbul pada infeksi Sars Cov2.
Sebelumnya, pada 2015, Djoko Purwanto, pakar farmakologi dari Universitas Airlangga, Surabaya, dalam studi bersama tim dari Institute of Tropical Disease UNAIR, sifat antioksidan Epigallo (EGCG) bahkan 100 kali lebih tinggi dibanding vitamin C, atau 25 kali lipat daripada vitamin E. Melalui studi-studi yang telah dilakukan memang didapati potensi Epigallo (EGCG) bagi penanganan Covid-19 dengan multiekspresi seperti antiviral, antiinflamasi, antifibrosis dan antioksidan. Epigallo (EGCG) tercatat relatif aman, maka pemberiannya sebagai suplementasi dapat dibenarkan, setidaknya diharapkan dapat memperoleh dari efek yang diharapkan.
Referensi :
Minsu Jang, Yea-In Park, Yeo-Eun Cha, Rackhyun Park, Sim Namkoong, Jin I. Lee, Junsoo Park, "Tea Polyphenols EGCG and Theaflavin Inhibit the Activity of SARS-CoV-2 3CL-Protease In Vitro", Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, vol. 2020, Article ID 5630838, 7 pages, 2020.
Mhatre S, Srivastava T, Naik S, Patravale V. Antiviral activity of green tea and black tea polyphenols in prophylaxis and treatment of COVID-19: A review [published online ahead of print, 2020 Jul 17]. Phytomedicine. 2020;153286. doi:10.1016/j.phymed.2020.153286
Menegazzi M, Campagnari R, Bertoldi M, Crupi R, Di Paola R, Cuzzocrea S. Protective Effect of Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG) in Diseases with Uncontrolled Immune Activation: Could Such a Scenario Be Helpful to Counteract COVID-19?. Int J Mol Sci. 2020;21(14):5171. Published 2020 Jul 21. doi:10.3390/ijms21145171
Makasih banget infonya, Masa covid harus jaga daya tahan tubuh!
Saya minum teh hijau