Musim Hujan Datang, Jaga Tubuh Dari Serangan Flu
Ketika terserang flu di awal musim penghujan, sering terdengar komentar menyetujui bahwa itu adalah hal biasa. Benarkah flu lebih sering menyerang di musim penghujan? Jatuh sakit di musim hujan itu biasa? Apakah daya tahan tubuh menurun ketika suhu udara turun? Atau ini dikarenakan virus dan bakteri penyebab flu meningkat karena udara lembab? Berbagai pertanyaan timbul, namun manakah jawaban yang tepat?
Berikut ini beberapa penjelasan seputar topik tersebut. Selain menjawab rasa penasaran dan menambah pemahaman Anda, yang terpenting adalah mengetahui prinsip yang berlaku lebih umum, sehingga dapat membantu Anda dan orang-orang di sekeliling Anda untuk tetap sehat dalam kondisi apapun.
Sebelum itu mari kita mengenal lebih dahulu sistem imunitas tubuh kita:
- Pertahanan tubuh manusia tidak terdiri dari organ tunggal, tetapi dijalankan oleh beberapa organ yang membentuk sebuah sistem. Analoginya mungkin seperti sistem pertahanan sebuah negara mulai dari satpam, pertahanan sipil (hansip), polisi dan TNI. Khusus untuk flu dimulai dari pertahanan tubuh secara mekanis seperti rambut yang ada di permukaan dalam hidung ditambah dengan lapisan lendir untuk memerangkap berbagai debu dan bakteri sehingga tidak masuk lebih jauh ke saluran nafas. Bagian pertahanan tubuh lain yang lebih rumit bersifat biokimiawi antara lain sel darah seperti lekosit, berbagai enzim, sel T dan limfosit B.
- Karena bentuk sistem imunitas yang beragam ini, masing-masing orang memiliki ketahanan tubuh yang berbeda. Bahkan pada orang yang sama sekalipun, untuk periode tertentu dapat terjadi perubahan. Misalnya seseorang yang jarang mengalami flu suatu saat tertentu dapat terkena flu beberapa kali dalam periode berdekatan. Hal ini selain disebabkan keseimbangan sistem imun yang berubah, dapat juga dikarenakan adanya faktor lain yang berperan.
- Faktor besar lainnya yang berperan mempengaruhi sistem imun adalah: usia, jenis kelamin, faktor genetik, kuman / organisme penyebab dan lingkungan. Usia yang lebih rentan terhadap penyakit secara umum adalah balita terutama di bawah usia 2 tahun di mana sistem imunnya belum sempurna, serta para lansia karena sel imun maupun antibodi yang dimiliki mulai menurun. Para ahli dari departemen patologi Universitas Michigan menyatakan bahwa anak-anak yang pernah menderita infeksi saluran nafas berat akibat virus hingga mendapatkan perawatan rumah sakit, memiliki resiko lebih besar untuk menderita asma atau penyakit penyempitan saluran nafas yang menimbulkan gejala mengi / wheezing di masa pertumbuhannya kemudian hari. Demikian juga bayi yang lahir prematur.
Berdasarkan prinsip sistem imunitas di atas, beberapa pertimbangan dapat Anda lakukan sebagai antisipasi memasuki musim penghujan, antara lain:
- Karena faktor yang berpengaruh terhadap imunitas juga terletak pada kuman penyebab, maka perlu diketahui bahwa yang terbanyak menyebabkan flu adalah virus. Virus ini hidup di luar tubuh tidak lebih dari 1 minggu. Namun daya infeksinya akan menurun sangat cepat. Jadi walapun dapat bertahan hidup berhari-hari, kemampuannya menimbulkan infeksi sebagian besar bertahan tidak lebih dari 1 jam. Virus lebih lama bertahan pada permukaan benda yang kering dan tahan air seperti stainless dan plastik. Di kulit akan lebih cepat mati, rata-rata 15-20 menit. Lamanya virus bertahan pada permukaan pakaian berada di antaranya. Pada musim hujan di luar ruangan virus seharusnya tidak bertahan lama.
- Namun kondisi berbeda terjadi di dalam ruangan, di mana lingkungan kering dan tidak banyak terpapar matahari seperti pada musim panas. Matahari diketahui mempunyai efek mematikan sebagian virus. Di pihak lain di musim hujan orang cenderung lebih banyak berada di dalam ruangan. Kemungkinan faktor lingkungan yang tertutup inilah yang menyebabkan penyebaran virus banyak terjadi.
- Beberapa faktor tambahan lain kemungkinan adalah kurangnya asupan cairan selama musim penghujan. Suhu udara yang cenderung dingin mengurangi keluarnya cairan melalui keringat sehingga rasa haus akan berkurang. Padahal cairan tetap sangat diperlukan, salah satunya untuk membentuk mukus sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh.
Tips untuk menurunkan resiko terkena flu di musim penghujan:
- Kurangi kunjungan ke tempat tertutup dan padat seperti mal dan lain-lain, terutama bagi balita dan orang tua.
- Jika harus lama berada di ruangan tertutup seperti kantor dan sekolah, usahakan dapat menciptakan sirkulasi udara misalnya dengan membuka jendela. Jika menggunakan mesin pendingin ruangan, bersihkan lebih sering dari biasa.
- Lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan hindari menyentuh hidung dan mulut yang sering menjadi tempat masuknya kuman. Sedapat mungkin mengurangi kontak dengan benda-benda yang banyak disentuh orang seperti meja umum, pegangan eskalator dan gagang pintu.
- Pastikan tetap mencukupi kebutuhan air putih minimal 1,5 liter/ hari, walaupun Anda jarang merasa haus.
- Penuhi pula kebutuhan nutrisi seimbang harian Anda.
- Tidur mencapai 7 jam / 24 jam.
- Bila perlu minum vitamin seperti vitamin C.
- Jika sakit, istirahat di rumah agar tidak menjadi sumber penyebar kuman. Flu akibat virus biasanya akan sembuh dalam 5 hari. Kalaupun harus beraktivitas, hindari penyebaran kuman dengan mengenakan masker, atau menutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersin. Segera cuci tangan sehabis membersihkan hidung atau sejenisnya.
- Jika Anda termasuk orang yang mudah terkena flu, atau bagi balita dan lansia, pertimbangkan untuk mendapat vaksinasi anti flu. Konsultasikan dengan dokter Anda.