Cara Tepat Atasi Alergi dengan Loratadine
Akumausehat, Jakarta – Alergi adalah suatu reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap benda asing yang sebenarnya tidak membahayakan tubuh. Beberapa contoh yang dapat menimbulkan reaksi alergi misalnya makanan, debu, bulu binatang atau alergi udang. Sesuatu yang menimbulkan gejala alergi disebut dengan alergen. Apakah diantara teman kalian ada yang pernah mengalami alergi? atau punya sahabat dan kerabat yang memiliki alergi terhadap benda tertentu?
Bagi yang memiliki alergi terhadap sesuatu, seperti alergi makanan, debu, bulu binatang atau alergi udang, mungkin perlu mulai menyiasati bagaimana cara mengelola kondisinya. Nah, berhubung alergi ini sangat dekat dengan keseharian kita, tak ada salahnya kita membekali diri dengan sedikit pengetahuan mengenai alergi.
Yuk kenali alergi lebih dekat
Pada dasarnya sistem imun atau immune system bertujuan untuk menghancurkan subtansi yang membahayakan tubuh dengan cara menimbulkan peradangan. Namun pada kejadian alergi, substansi tersebut tidak membahayakan. Alergi biasanya diturunkan secara genetik. Apabila kamu memiliki alergi tertentu, kemungkinan keluarga sendiri juga mengalaminya.
Bagaimana cara mengatasi alergi?
Karena alergi merupakan reaksi tubuh terhadap benda tertentu, maka cara paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan menghindari bersentuhan dengan alergen yang bisa memicu reaksi tubuh. Namun, cara ini tentu saja tidak mudah ya. Kemudian, bagaimana bila gejala alergi itu akhirnya muncul. Bila gejala sudah terlihat, maka cara paling ampuh untuk mengatasinya adalah segera mengkonsumsi obat anti alergi yang biasa disebut antihistamin.
Obat Anti histamin dibuat untuk menekan reaksi histamin pada tubuh ketika terpapar dengan zat alergen. Jenis obat tersebut telah banyak digunakan saat ini, yaitu Loratadine. Obat ini diindikasikan untuk alergi biasa, mata berair, gatal, dan bersin, tetapi tidak diresepkan untuk digunakan dalam gatal-gatal dan alergi yang bersifat sistemik.
Loratadine adalah salah satu obat untuk meredakan gejala alergi pada orang yang alergi, terhadap paparan zat pemicu (alergen) yang akan meningkatkan produksi dan kerja histamin, sehingga muncul keluhan dan gejala alergi. Obat ini dijual bebas dan bekerja cukup efektif. Perbedaan yang paling signifikan adalah pada efek samping rasa kantuk. Loratadine bekerja relatif lebih lamban dibandingkan dengan obat lainnya. Obat ini diketahui tidak melewati sawar darah atau lapisan otak, sehingga lebih jarang menyebabkan kantuk.
Namun Loratadine dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh, aman, dan dapat menjadi pilihan, karena tidak menyebabkan kantuk. Bentuk obat ini biasanya berbentuk tablet, kaplet dan sirop.
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi Loratadine:
Loratadine perlu digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi loratadine:
- Infokan kepada dokter jika anda memiliki riwayat alergi.
- Infokan kepada dokter jika anda tidak mengonsumsi obat ini jika Anda alergi terhadap loratadine atau desloratadine.
- Infokan kepada dokter jika anda menderita gagal hati, gagal ginjal, epilepsi, atau porfiria.
- Infokan kepada dokter jika anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Infokan kepada dokter jika anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, atau produk herbal.
- Infokan kepada dokter jika anda berencana untuk melakukan tes alergi, karena selama menjalani pengobatan dengan loratadin, obat ini dapat mempengaruhi hasil tes tersebut.
Merek dagang Loratadine : Alerhis, Allohex, Claritin, Cronitin, Inalergi, Inclarin, Loran, Lorahistin, Loratadine, Lorhis, Lotagen, Omellegar, Picadin
Dosis dan Aturan Pakai Loratadine
Bagaimana dengan dosis untuk mengonsumsi obat Loratadine? obat ini akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap pengobatan. Secara umum, berikut adalah rincian dosis Loratadine untuk mengatasi alergi:
- Dewasa & anak usia >12 tahun: 10 mg, 1 kali sehari atau 5 mg, 2 kali sehari.
- Anak usia 2–12 tahun dengan berat badan >30 kg:10 mg, 1 kali sehari.
- Anak usia 2–12 tahun dengan berat badan <30 kg: 5 mg, 1 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Loratadine dengan Benar
Loratadine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Sebisa mungkin konsumsi obat pada waktu yang sama tiap harinya. Gunakan loratadine sesuai anjuran dokter dan baca keterangan pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa anjuran dokter. Loratadine merupakan obat alergi yang biasanya hanya digunakan dalam jangka pendek. Loratadine dalam bentuk tablet atau kaplet sebaiknya ditelan dengan bantuan air, susu, atau jus. Jangan menggigit atau mengunyah loratadine bentuk tablet atau kaplet, telan obat dengan utuh.
Loratadine dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh, aman, dan dapat menjadi pilihan, karena tidak menyebabkan kantuk
terimakasih utk infonya
Hallo ka,
Sama-sama, semoga bermanfaat