Tips Percepat Penyembuhan Patah Tulang
Semua yang mengalami patah tulang/fraktur tentu ingin memperoleh kesembuhan yang sempurna. Patah tulang dikatakan pulih sempurna bila secara fisik maupun fungsinya kembali seperti semula. Tidak ada teori yang pasti bagaimana atau berapa lama kondisi tersebut dapat dicapai, karena penyembuhan fraktur sangat tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain:
- Lokasi fraktur: lokasi menyangkut tulang mana yang mengalami fraktur serta faktor mobilitas. Contoh: bila yang patah adalah tulang hidung, akan lebih mudah pulih dibandingkan tulang paha.
- Bentuk/jenis fraktur: retak yang tidak menggeser posisi tulang tentu akan lebih mudah pulih. Fraktur komplit apalagi menjadi lebih dari 2 bagian, dengan adanya serpihan adalah contoh jenis fraktur yang lebih sulit penanganannya, sehingga kemungkinan pemulihan sempurna juga akan lebih sulit.
- Usia: semakin muda usianya, akan semakin baik.
- Ada/tidaknya faktor pemberat: misalnya osteoporosis atau kanker akan menjadi penyulit.
Faktor-faktor di atas adalah faktor awal yang telah ada dan tidak dapat dirubah. Di luar itu terdapat beberapa faktor yang dapat dan harus diusahakan untuk mencapai penyembuhan sebaik mungkin, yaitu:
- Waktu penanganan: semakin cepat ditangani akan sangat baik. Seringkali penyebab keterlambatan adalah penanganan awal yang kurang tepat sehingga mengulur waktu. Mungkin pula disebabkan keengganan penderita untuk pergi ke dokter, dan baru dilakukan ketika kondisi tidak membaik atau malah terjadi perburukan.
- Siapa yang menangani: ada jenis fraktur yang dapat ditangani oleh mereka yang bukan dokter, misalnya fraktur retak yang tidak berubah posisinya. Tapi lebih dari itu fraktur perlu ditangani oleh dokter spesialis. Tidak hanya diperlukan pemeriksaan yang memadai, penangan fraktur terkadang memerlukan tindakan operasi. Reposisi yang tidak maksimal sudah pasti akan menyebabkan penyembuhan yang tidak maksimal pula.
- Ada/tidaknya infeksi: penanganan luka yang bersih akan memperkecil kemungkinan infeksi. Bila infeksi terjadi, akan mempersulit penyembuhan. Infeksi terutama terjadi pada fraktur terbuka.
- Kedisiplinan dalam menjaga imobilitas: fraktur total yang telah direposisi dapat kembali bergeser bila penderita tidak mempertahankannya dengan baik. Ini biasa terjadi pada fraktur alat gerak.
- Nutrisi dan sinar matahari: nutrisi yang baik akan sangat mendukung pembentukan kembali tulang yang baru dan kuat. Dibutuhkan makanan yang kaya akan protein, vitamin C dan D, kalsium, magnesium dan zink yang banyak terdapat pada ikan terutama salmon, makarel, tuna. Perbanyak pula tiram, udang, daging merah, telur, tahu dan tempe. Tidak ketinggalan sayuran hijau, jamur, kacang-kacangan, gandum susu dan keju. Sinar matahari pagi adalah sumber vitamin D yang sangat baik. Dapatkan manfaat maksimal sinar matahari dengan berjemur setiap pagi antara pukul 8-9.
- Mengkonsumsi suplemen yang mengandung berbagai jenis nutrisi di atas mungkin diperlukan untuk memastikan semuanya terpenuhi.
Bila semua faktor di atas telah sedapat mungkin dipenuhi, fraktur dapat pulih lebih cepat, yaitu antara 8-12 minggu dengan kondisi optimal serta terhindar dari komplikasi seperti:
(-)Non union: tidak terjadi penyambungan antar tulang
(-)Mal union: penyambungan kurang tepat mengakibatkan terganggunya fungsi dan/atau timbul tulang baru yang tidak menyerupai asal.
(-)Delayed union: penyembuhan berjalan sangat lambat dan kadang memerlukan reposisi kembali.